Polisi selidiki kasus temuan jenazah dalam selokan

Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Personel Polres Sukabumi menyeliki temuan jenazah yang sebagian tubuhnya berupa kerangka manusia dalam selokan di Desa Girimukti, Kecamatan Tegalbuieud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.

"Dari hasil penyelidikan kerangka manusia ternyata merupakan Salman (35) warga Kampung Legokloa, Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan yang hilang dua pekan lalu," kata Kapolsek Simpenan AKP Dadi.

Menurut Dadi, identitas korban bisa dengan cepat diketahui karena sekitar dua pekan lalu keluarganya sempat melapor ke Polres Sukabumi terkait kasus kehilangan Salam yang saat itu sempat pamit mau berangkat ke Desa Girimukti.

Temuan jenazah yang kondisi tubuhnya sebagian sudah menjadi kerangka ini, pertama kali ada laporan dari pekerja perbaikan jalan yang melihat jenazah pria di dalam selokan di Desa Girimukti.

Kemudian jenazah itu langsung dievakuasi pihak Polsek Tegalbuleud ke RSUD Palabuhanratu.

Informasi temuan mayat ini pun sampai ke telinga jajaran Polsek Simpenan yang kemudian ikut melakukan identifikasi dan menelusuri identitas korban, karena sebelumnya ada laporan kehilangan anggota keluarga dari warga Kecamatan Simpenan.

Setelah dicocokkan dan memanggil warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya, ternyata jasad itu merupakan Salman yang hilang sejak dua pekan lalu saat melakukan perjalanan ke Desa Girimukti.

"Korban bisa dengan cepat diketahui identitasnya karena pakaian yang terakhir digunakan dengan corak "Teluh Jampang" dikenali oleh pihak keluarganya, kemudian kacamata dan sepatu yang dikenakannya juga identik," katanya.

Dadi mengatakan pihaknya belum bisa menyebutkan apakah Salman merupakan korban tindak kejahatan atau bukan, meskipun sepeda motor yang dikendarai hilang dan saat ini masih dalam pencarian.

Untuk mengetahui penyebab utama kematiannya, saat ini jenazah masih dilakukan otopsi di RSUD Palabuhanratu. Selain itu, Polsek Simpenan pun berkoordinasi dengan Polsek Tegalbuleud dan Polres Sukabumi untuk mengungkap kasus ini.