Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyempatkan ngopi empat mata bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di sela kunjungan kerjanya di Bandung meski tidak menginformasikan langsung hasil pembicaraannya.
Selama di Bandung, Menpora dalam keterangan resminya, Senin, melakukan kunjungan ke beberapa tempat mulai dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk melihat kesiapan implementasi pelaksanaan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Berikutnya menghadiri Munas ke-IX Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) di Gedung Merdeka Kota Bandung. Munas dengan agenda pemilihan ketua baru ini akan berlangsung hingga Rabu (9/3).
Momen ngopi bareng antara Menpora Amali dan Ridwan Kamil terjadi usai membuka Munas AMPI, Minggu. Untuk menuju lokasi, keduanya hanya berjalan kaki sehingga sempat menjadi perhatian masyarakat.
Dalam berbagai kesempatan, Menpora Amali memuji gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu. Sebab, Jawa Barat memiliki prestasi yang baik, salah satunya di bidang olahraga.
Baca juga: Ridwan Kamil desain Gedung Kejati Jabar usung konsep kantor cerdas
Jawa Barat saat mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua sukses dalam hal menciptakan prestasi. Selain itu, Ridwan Kamil juga dianggap sukses dalam hal pembinaan atlet.
Bahkan, Menpora Amali menyebut Jawa Barat surplus atlet. Ini diketahui saat Menpora Amali mengalungkan medali dan menanyakan asal atlet. Ternyata, atlet provinsi lain yang berhasil meraih medali asalnya dari Jawa Barat.
Baca juga: Ridwan Kamil bangga ada produk Jabar tampil di Paris Fashion Week
"Saat saya mengalungkan medali di PON Papua, ada atlet provinsi lain yang asalnya dari Jawa Barat. Ini saya ketahui saat saya menanyakan langsung ke atletnya. Dia berbisik dan ternyata asalnya dari Jawa Barat," kata Menpora Amali.
Menpora ngopi empat mata bersama Ridwan Kamil
Senin, 7 Maret 2022 7:43 WIB
Momen ngopi bareng antara Menpora Amali dan Ridwan Kamil terjadi usai membuka Munas AMPI, Minggu. Untuk menuju lokasi, keduanya hanya berjalan kaki sehingga sempat menjadi perhatian masyarakat.