Kuala Lumpur (Antara Megapolitan) - Sebanyak 14 warga negara Indonesia tewas setelah perahu yang mereka naiki karam di Perairan Sabak Bernam, Selangor, Malaysia pada kedudukan 9 mil laut barat daya, Tanjung Sauh, Kamis.
Perahu itu dinaiki sekitar 70 orang pendatang ilegal asal Indonesia yang diduga berangkat dari Kuala Sungai Bernam menuju Tanjung Balai Asahan, Indonesia, demikian seperti dilaporkan Kosmo Online.
Ketua Penguat Kuasa Maritim Daerah Klang, Laksamana Pertama Maritim Mohd Aliyas Hamdan mengatakan korban tewas terdiri atas 13 wanita dan seorang lelaki ditemukan oleh sekelompok nelayan pada pukul 10.37 waktu setempat.
Ia mengatakan, dalam kejadian itu sebanyak 15 korban terdiri atas 14 lelaki dan seorang wanita berhasil diselamatkan.
"Beberapa kapal nelayan di perairan Selangor dan Perak melihat korban dalam keadaan lemas meminta tolong," katanya.
"Sejauh ini operasi menyelamatkan diteruskan untuk mencari korban," katanya.
Sementara itu, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono mengatakan, berdasar keterangan nelayan, kapal tersebut dinaiki sekitar 100 orang.
Jumlah penumpang yang melebihi kapasitas ini diduga menjadi penyebab tenggelamnya kapal karena cuaca relatif cerah, katanya.
Operasi pencarian masih berlangsung dan akan dilakukan selama tujuh hari dengan mengerahkan tujuh kapal dan satu helikopter.
Satgas KBRI, kata dia, akan terus berkoordinasi dengan pihak APMM. Saat ini satgas KBRI juga sudah mengirim tim menuju kantor polisi Hutan Melintang untuk bertemu dengan korban selamat sekaligus memperoleh keterangan langsung.
KBRI juga akan mengurus korban yang meninggal dunia setelah diketahui identitas dan keluarganya, kata Hermono.
Kapal Angkut 70 WNI Karam, 14 Tewas
Kamis, 3 September 2015 19:05 WIB
Ketua Penguat Kuasa Maritim Daerah Klang, Laksamana Pertama Maritim Mohd Aliyas Hamdan mengatakan korban tewas terdiri atas 13 wanita dan seorang lelaki.