Bogor, (Antaranews Bogor) - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor kembali berinovasi membuat coklat dengan kemasan yang menarik dan kaya manfaat bagi kesehatan karena bernilai gizi tinggi yang diberi nama Coklat Kumbang atau Coku.

Pembuatan Coku atau Coklat Kumbang dilakukan oleh lima mahasiswa IPB dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan yakni Kiki Rizqi Januar, Siti Nurhayati, Yeyen Ariska, Tubagus Ernanda dan Rini Yuniarty.

"Coku merupakan kombinasi antara Kumbang Tenebrio molitor (Kumbang beras) yang dipadukan dengan coklat menjadi sebuah produk yang bernilai gizi tinggi," kata Kiki Rizki Januar, di Bogor, Minggu.

Kiki mengatakan, produk Coku memiliki peluang yang menjajikan di masa depan. Karena kandungan fosfor yang tinggi pada kumbang beras baik bagi tulang dan gigi pada fase pertumbuhan anak-anak dan remaja di Indonesia.

Ia menjelaskan, Kumbang beras merupakan fase reproduksi dari siklus hidup ulat tepung. Awalnya, Kumbang T. Molitor tidak banyak dilirik karena belum diketahui manfaatnya.

Terbukti, hingga saat ini masih banyak dianggap sebagai limbah peternakan. Bahkan, kumbang tersebut salah satu jenis pengganggu sekaligus limbah yang cukup meresahkan petani.

"Karena kerap kali memakan hasil panen para petani yang di simpan di gudang, padahal kumbang T. Molitor secara umum memiliki nilai gizi tinggi, yakni protein sekitar 48 persen di samping 40 persen energi," katanya.

Selain protein dan energi yang cukup tinggi terkandung dalam kumbang T. Molitor juga mengandung fosfor yang berfungsi untuk pertumbuhan dan membantu dalam penyerapan kalsium.

"Kumbang T Molitor juga merupakan serangga yang halal karena pakannya berasal dari biji-bijian segar dan terjamin kebersihannya," ujarnya.

Kiki mengatakan, inovasi yang dihasilkan bersama teman-temannya di bawah bimbingan Ir Hotnida CH Siregar, MSi dapat menciptakan peluang usaha bagi mahasiswa maupun masyarakat, karena baku kumbang T. Molitor banyak diperoleh dari peternak ulat hongkong yang ada di sekitar Bogor.

"Penganan berbahan dasar limbah peternakan masih belum lumrah bagi masyarakat. Maka ini bisa jadi peluang usaha bagi mahasiswa dan masyarakat, juga untuk memperkenalkan dan mempopulerkan serta meningkatkan konsumsi produk jajanan yang sehat dan mengandung fosfor tinggi," katanya.

Kiki berharap, pengolahan T. molitor menjadi produk yang inovatif sebagai salah satu alternatif meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, dapat mengurangi permasalahan pertanian berupa pemanfaatan limbah T. molitor di Bogor dan sekitarnya.

"Produk ini sudah bisa diperoleh di D`best executive lounge yang berada di Fakultas Peternakan IPB," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014