Jakarta, (Antaranews Bogor) - Usahawan muda Sandiaga Uno mengatakan, pemimpin jangan mudah menyalahkan orang lain dan juga keadaan yang tidak mendukung, tetapi harus terus mengembangkan potensi diri yang ada agar terus berkembang maju.

"Etika kerja wirausaha itu sederhana, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Dengan rumus 4K itu, kita fokus mengembangkan potensi diri di bidang apapun. Tidak perlu menyalahkan orang lain atau keadaan," kata Sandiaga dalam diskusi tentang Membangun Pemimpin-Enterpreneur, pada acara National Leadership Camp (NLC) yang digelar PPSDMS Nurul Fikri di Jakarta.

Sandiaga S. Uno dalam diskusi tentang “Membangun Pemimpin-Enterpreneur” pada acara National Leadership Camp (NLC) yang digelar PPSDMS Nurul Fikri mengatakan Indonesia adalah negara dengan potensi sumber daya alam melimpah, tetapi tidak terkelola dengan baik (unmanage). Sebagai negara berkembang perlu ditunjang pola pikir yang handal. 

Ia berharap pemimpin muda yang digembleng PPSDMS dapat menyelesaikan masalah bangsa. Bersikaplah persisten karena Anda akan menghadapi banyak kendala. Ada tiga kualitas yang harus dimiliki future leaders, yakni integritas, kegigihan dan intelegensia tinggi.

Sandiaga mengungkapkan pengalamannya saat mulai terjun di bisnis usai kuliah, mengalami kegagalan pada saat terjadinya krisis ekonomi, kemudian "banting stir" menjadi fund manager hingga mendirikan Saratoga Investama dan Recapital Advisors. Saat ini bergerak di bidang pertambangan dan energi.

PPSDMS merupakan lembaga pemberi Beasiswa Kepemimpinan. Sejak 2002 menyelenggarakan pembinaan berasrama selama dua tahun, dan kini sudah memasuki Angkatan VII.

Salah satu peserta NLC PPSDM Hilyatul Fadliyah yang kuliah di Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta menyatakan meskipun baru bergabung dengan PPSDMS dan merasakan aura pembinaan berbeda.

"Kita dituntut untuk berprestasi, namun tetap aktif berorganisasi, bahkan wajib berkontribusi kepada masyarakat," katanya.

Saat ini PPSDMS telah mencetak 789 alumni yang berkiprah di berbagai sektor pengabdian. Salah seorang di antara alumninya adalah Andreas Sanjaya, sarjana ilmu komputer lulusan Universitas Indonesia.

Andreas merintis bisnis start up bidang teknologi informasi, Badr Interactive, yang membuat perangkat lunak education-entertainment. Perusahaannya dinilai majalah ekonomi-bisnis (Swa Sembada) sebagai model yang sukses.

"Beberapa waktu lalu, saya dan dua perusahaan pemula dari Indonesia diundang presentasi di Malaysia. Kami berbagi dan berkompetisi dengan perusahaan kelas dunia. Kreativitas dan produktivitas anak muda Indonesia tidak kalah dibanding negara lain, asal diberi akses," ujar Andreas, tercatat sebagai alumni PPSDMS Angkatan V (2008-2010).

Salah satu proyek yang sedang digarapnya bersama para penggiat TI adalah digital centre di kota Depok. Pusat kreatif yang akan menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.  

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014