Anggaran yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dalam menanggulangi bencana yang bisa terjadi kapan saja mulai dari masa tanggap darurat hingga pemulihan disesuaikan dengan kebutuhan.

"Bencana terjadi tidak terduga, sehingga anggarannya harus selalu siap. Tujuannya untuk mempercepat proses penanggulangan dalam upaya meminimalisasi dampaknya," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Sabtu.

Menurutnya, anggaran kebencanaan ini masuk dalam porsi anggaran tidak terduga, sehingga nilainya tidak bisa dikira-kira tapi disesuaikan dengan kebutuhan. Sebab, kasus bencana alam selalu berfluktuasi dan tidak kejadiannya tidak bisa diprediksi.

Baca juga: BPBD Kota Sukabumi tingkatkan kewaspadaan potensi terjadinya bencana alam

Namun demikian, dalam penyediaan anggaran untuk penanggulangan bencana ini harus mempunyai persetujuan dari DPRD Kabupaten Sukabumi karena bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sukabumi.

Dalam penanggulangan bencana, sumber anggaran yang dialokasikan tidak hanya bersumber dari APBD II saja, tetapi juga ada bantuan dari APBD Provinsi Jabar maupun pemerintah pusat (APBN).

Selain itu, penanggulangan bencana tidak hanya menjadi tugas BPBD saja, kata dia, tapi melibatkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya seperti Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertanian dan lainnya.

Baca juga: Kabupaten Sukabumi dilanda 750 kejadian bencana selama 2019

Maka dari itu, untuk bantuannya bisa datang dari dinas tertentu seperti jika bencana merusak lahan pertanian maka ditanggulangi oleh Distan atau SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).

"Yang jelas anggaran untuk penanggulangan bencana harus selalu tersedia agar jika terjadi bencana penanggulangannya cepat, khususnya dalam memberikan bantuan kepada korban," katanya.

Marwan menambahkan, Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah paling rawan terjadi bencana di Jabar, apalagi pada musim hujan seperti sekarang ini, potensinya cukup tinggi.

Baca juga: Banjir dan longsor landa dua kecamatan di Sukabumi

Sejak awal tahun, kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini sudah didera beberapa bencana mulai angin puting beliung, longsor, banjir, pergerakan tanah hingga kebakaran.

Masyarakat diimbau, khususnya yang tinggal di daerah rawan agar selalu waspada, karena kejadian bencana tidak bisa diprediksi.*

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020