Depok (Antaranews Bogor) - Politisi PDI Perjuangan Fahmi Habcy kembali membuat sajak dan kali ini berjudul "Kembalikan Mas Widji" untuk mewakilkan suara hati Siti Dyah atau istri Widji Thukul yang berharap suaminya yang hilang bisa kembali.
"Sejarah tak akan lupa bahwa "biji" perlawanan yang ditanam Mas Widji Thukul pada akhirnya "buahnya" dinikmati para elit dan pemimpin politik hingga saat ini," katanya di Depok, Sabtu.
Ia mengatakan sangatlah naif jika kita melupakan sejarah tersebut karena suatu saat sejarah itu dapat terulang kembali.
Berikut sajak selengkapnya :
KEMBALIKAN MAS WIDJI......
Kau rebutnya dari pangkuanku
Di tengah semangatnya yang menghunjam bumi
Kau buang dirinya dari ibu pertiwi
Di tengah kata-katanya membuatmu bergetar
Kau pikir dia menghilang
Ditengah malam bergerak
Susuri jiwa-jiwa muda yang berteriak melawan
Tak akan bisa suara dibungkam
Walau jasadnya kau benam
Kau pikir dia telah tiada
Ditengah siang membara
Tak akan bisa kata ditindas
Walau satria berkuda menghempas
Kau butakan mata kanannya
Kau patahkan tulang-tulangnya
Bathinnya tak pernah tidur
Rangkanya tak pernah rapuh
�
Kau salah, kau pikir �:
Dia tak pernah dipecat oleh sejarah
Juga tak pernah lari dari negeri
�
Kau tahu arti Wiji?
Buahnya pun kalian nikmati
Walau ditabur digurun yang mati
Kembalikan Mas Widji !
Atau kaupun tak berhak kembali�
Bubar jalan !!!
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Sejarah tak akan lupa bahwa "biji" perlawanan yang ditanam Mas Widji Thukul pada akhirnya "buahnya" dinikmati para elit dan pemimpin politik hingga saat ini," katanya di Depok, Sabtu.
Ia mengatakan sangatlah naif jika kita melupakan sejarah tersebut karena suatu saat sejarah itu dapat terulang kembali.
Berikut sajak selengkapnya :
KEMBALIKAN MAS WIDJI......
Kau rebutnya dari pangkuanku
Di tengah semangatnya yang menghunjam bumi
Kau buang dirinya dari ibu pertiwi
Di tengah kata-katanya membuatmu bergetar
Kau pikir dia menghilang
Ditengah malam bergerak
Susuri jiwa-jiwa muda yang berteriak melawan
Tak akan bisa suara dibungkam
Walau jasadnya kau benam
Kau pikir dia telah tiada
Ditengah siang membara
Tak akan bisa kata ditindas
Walau satria berkuda menghempas
Kau butakan mata kanannya
Kau patahkan tulang-tulangnya
Bathinnya tak pernah tidur
Rangkanya tak pernah rapuh
�
Kau salah, kau pikir �:
Dia tak pernah dipecat oleh sejarah
Juga tak pernah lari dari negeri
�
Kau tahu arti Wiji?
Buahnya pun kalian nikmati
Walau ditabur digurun yang mati
Kembalikan Mas Widji !
Atau kaupun tak berhak kembali�
Bubar jalan !!!
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014