Kawasan Jalan Suryakencana adalah salah satu legenda Kota Bogor. Sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda kawasan ini telah berdenyut sebagai sebuah pusat perniagaan yang menghidupkan roda perekonomian kota ini. Sayangnya kawasan sepanjang Suryakencana selama ini tumbuh menjadi kawasan yang hiruk pikuk dengan beragam aktivitas,

Jejaknya sebagai sebuah daya tarik kota itulah yang kini coba ditata dan dipercantik oleh Pemerintah Kota Bogor. Secara bertahap kawasan ini sedang menghadapi masa depannya sebagai sebuah China town terbaik di Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir Pemerintah Kota Bogor memang sudah bergerak. Dimulai dengan membangun gerbang Suryakanca di mulut jalan, dilanjutkan dengan pelebaran trotoar sebelah kiri. Juga  memindahkan kegiatan pasar tumpah malam hari ke Pasar Sukasari dan menata PKL yang berjualan di sepanjang trotoar ke Pasar Bogor.

Saat ini pembenahan dilanjutkan dengan memperlebar pedestrian samping kanan jalan, melanjutkan penataan PKL dan menata gang-gang yang menghubungkan antara Jalan Suryakencana dengan Jalan Roda. Ada 7 gang yang sebagian akan ditata menjadi tempat kuliner dan yang lain akan menjadi spot berswafoto.

“Setiap gang akan dibuat tematik agar bisa menjadi tempat favorit bagi para pengunjung,” ungkap Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya (depan) meninjau pembangunan pendestrian di kawasan Suryakencana Kota Bogor, Jawa Barat.

Menurutnya, penyelesaian kesemrawutan di Kota Bogor tidak bisa dengan cara standar dan tidak bisa hanya sendiri. Harus berkolaborasi serta harus punya konsep out of the box.

“Di Jalan Bata ini sedang dibangun Pusat Kuliner Legendaris Suryakencana dan targetnya disini akan jadi Pusat Wisata Kota Bogor. Ada 38 pedagang legendaris Suryakencana yang masuk di Jalan Bata. Pedagang tidak lagi kehujanan, kepanasan, tempat lebih nyaman dan tentunya tidak perlu kucing-kucingan dengan Satpol PP," ujarnya.

Pusat Kuliner Legendaris ini konsepnya lanjut Bima, berbeda dengan kuliner biasa. Transaksi disini akan menggunakan sistem Cashless alias non tunai berkolaborasi dengan Bank Jawa Barat dan Banten (BJB).

"Pusat Kuliner Legendaris modern ini jadi pionir. Saya juga percayakan pengelolaannya kepada Perumda Pasar Pakuan Jaya yang akan menunjuk tim khusus profesional dalam mengelola kuliner di Jalan Bata dan Tujuh Koridor lainnya," lanjutnya.

Sekitar 70 PKL yang biasa mangkal di kawasan itu akan ditata. Mengingat daya tampungnya maka hanya sekitar 38 PKL yang dipilih untuk berjualan di lokasi Jalan Bata. Terutama para pedagang legendaris yang sudah berbisnis puluhan tahun dan punya pelanggan setia.

Sedangkan sisanya dipindah ke Pasar Bogor. Dengan begitu seperti yang dikatakan Kepala Dinas dan UMKM Kota Bogor, Anas Rasmana, “Suryakencana akan jadi destinasi kuliner. Kawasan ini sangat potensial dan ikonik, tetapi penataannya belum komprehensif,” katanya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya (kanan) meninjau pembangunan gorong-gorong di Kawasan Suryakencana Kota Bogor, Jawa Barat.

Penataan PKL di kawasan ini dilakukan dengan melibatkan PT Sinar Sosro. Dalam perjanjian kerjasama yang telah disepakati dengan Pemerintah Kota Bogor, produsen dan distributor produk minuman tersebut akan membantu penataan kawasan kuliner di Jalan Bata dan Gang Roda 1 sampai dengan 5.

Mereka antara lain akan  menyediakan sarana promosi dan sarana bagi para pedagang serta akan memelihara fasilitas di kawasan kuliner tersebut.

Para pedagang menyambut baik langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor.

“Saya sudah hampir 12 tahun dagang disini. Kalau memang nanti dipindah ke tempat yang lebih layak, ya setuju-setuju saja,” kata Uus salah satu pedagang soto kuning.

Begitupun dengan Heri, pedagang rujak jagung yang sudah berdagang lebih dari 20 tahun. Dia siap direlokasi.

“Yang penting kan nanti para pembeli tahu kalu kita dipindah. Jangan sampai sudah dipindah malah jadi sepi,” harapnya.  
Mereka sadar dan yakin, bahwa dengan berbagai langkah yang telah dan masih akan dilakukan, kawasan ini  dapat menjadi sebuah destinasi wisata yang bukan hanya bersejarah, tetapi juga apik, resik dan menarik.
Wali Kota Bogor, Bima Arya (jongkok) meninjau pembangunan penataan kawasan Suryakencana di Kota Bogor, Jawa Barat.


Dukungan PT. Sinar Sosro

Penandatanganan Perjanjian Kerja sama antara Pemerintah Kota Bogor dan PT Sinar Sosro berlangsung di Jalan Bata, kawasan Suryakencana, Senin (30/12/2019).

Penandatanganan ini menjadi tanda dimulainya pengerjaan sarana prasarana dan fasilitas penunjang untuk 38 pedagang legendaris Suryakencana yang didukung  PT. Sinar Sosro.

Pada kesempatan itu General Manager PT. Sinar Sosro Jawa Barat, Sony Hermawan mengungkapkan  "Kami bantu melalui CSR dengan nilai Rp 900 juta untuk properti seperti meja, kursi, payung, wastafel, toilet, gerobak, tempat kasir untuk di Jalan Bata dan lima koridor lainnya."

Kota Bogor menjadi kota ketiga yang bekerja sama dengan pihaknya setelah Bandung dan Cirebon. Dia berharap kerja sama ini dapat saling melengkapi dan menambah nilai kawasan ini baik untuk pedagang maupun Kota Bogor karena bisa menjadi destinasi wisata baru.

"Kami sudah bisa mulai pengerjaan setelah penandatanganan MoU dengan target akhir Januari sudah selesai dan bisa segera diresmikan," jelas Sony.  (Advertorial)

Pewarta: Humas Setdakot Bogor

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019