Kota Bogor dengan Motto Walikotanya “Bogor Berlari” menunjukkan bahwa sudah saatnya semua bidang dan sektor masuk ke gigi lima dengan kecepatan di atas 120 km perjam. Pesan motto tersebut mengharuskan peningkatan kinerja secara signifikan, munculnya berbagai kreativitas yang mampu bergerak secara cepat.
Semakin menjamurnya inovasi dalam berbagai bidang program, pelayanan maupun kegiatan menunjukkan bahwa sudah terjadi revolusi yang begitu besar.
Kesehatan sebagai satu bidang yang bersifat fundamental dalam pembangunan dan kemakmuran rakyat dan negara, banyak menggagas berbagai ide inovasi yang brilian.
Dinas Kesehatan sendiri termasuk dengan Puskesmasnnya, telah berupaya menunjukkan berbagai inovasi di bidang kesehatan tetapi apakah inovasi tersebut sudah memenuhi harapan? atau hanya sekedar ikut-ikutan dengan inovasi yang tidak jelas arahnya bahkan nama inovasinya sendiri terkesan dipaksakan supaya terlihat unik. Bagaimana inovasi di bidang kesehatan tersebut memiliki manfaat yang sebesar besarnya bagi masyarakat?
Baca juga: Bersama masyarakat meraih sukses, peringatan Hari Aids Sedunia tingkat Kota Bogor 2019
Pada kenyataannya praktek penyelenggaraan di bidang kesehatan (dan mungkin di bidang lainnya juga), kerap terjadi simpang siur dan tumpang tindih kegiatan. Walaupun semua program kesehatan sebenarnya bermuara pada satu sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat demi tercapainya adil, makmur merata dan sejahtera.
Tetapi dengan jalan yang bermacam-macam sehingga banyak hal yang sebenarnya tidak perlu tetapi selalu terjadi. Pelaksanaannya juga tidak bersifat efektif dan efisien.
Bagaimana membuat inovasi kesehatan tersebut sebagai bentuk kreativitas yang menjawab kebutuhan masyarakat? Sehingga benar-benar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, kemudian dapat di kaji tiru untuk diterapkan di tempat lain.
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan berdasarkan manajemen, perbaikan mutu dan kesinambungan kinerja, yaitu :
1. Tahap awal gagasan
2. Tahap menentukan ide
3. Tahap tata kelola
4. Tahap tindak lanjut
5. Tahap pengemasan/standarisasi
Tahap awal gagasan adalah melihat, memperhatikan kondisi yang ada baik secara tersirat maupun tersurat pada masyarakat, keadaan di lapangan, wujud riil atau kenyataan yang terjadi dan
Baca juga: Bogor Kota Sehat
perlu adanya suatu perubahan. Hal ini membutuhkan kepekaan, kepedulian dan pola pikir imajinatif dengan motivasi yang kuat. Ingatlah bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil, yang ada hanyalah belum terjangkau oleh akal pikiran. Tetapi dengan keyakinan yang pasti semuanya bisa diwujudkan.
Tahap menentukan ide adalah mencocokkan kondisi yang ada tersebut dengan kebutuhan dan harapan masyarkat sendiri, cara mengetahuinya adalah dengan mengumpulkan data-data.
Cara mencari data adalah dengan observasi langsung kepada masyarakat atau membuat survei mengenai kebutuhan dan harapan masyarakat, menggunakan bahasa yang mudah dan sederhana, bersifat informatif dan mampu mengorek apa sebenarnya yang terbaik bagi masyarakat.
Kemudian data-data tersebut dianalisis disesuaikan dengan konsep dan kemampuan, dicatat dan didokumentasikan dengan baik, lengkap terstruktur dan rapi, sehingga menghasilkan suatu ide yang akan direalisasikan.
Tahap tata kelola adalah tahap untuk mewujudkan ide yang sudah didapat dengan data-data dan dokumentasi, mengikuti alur tata kelola yaitu perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
Baca juga: Awas rabies di sekitar kita
Dalam perencanaan disusun apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan ide tersebut, baik berupa SDM, fasilitas, sarana prasarana, penganggaran hingga system yang dipergunakan.
Dalam pelaksanaan dikerjakan semua yang sudah direncanakan dengan penuh perhitungan, mencatat dan mendokumentasi semua pelaksanaan dengan berbagai kebutuhannya.
Monitoring dan evaluasi sangat dibutuhkan sebagai tindakan control agar ide dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Semua hasil yang didapatkan akan menjadi konsep standar.
Tahap tindak lanjut adalah setelah ide sudah direncakan dan dilaksanakan dengan baik kemudian sudah diawasi dan dievaluasi maka perlu perbaikan, peningkatan ataupun menjaga kestabilan pelaksanaan ide secara berkesinambungan.
Tindak lanjut tidak hanya bersifat untuk mengisi kekurangan-kekurangan, tetapi menjadikan ide tersebut dapat terlaksana dengan lebih efektif dan efisien.
Walaupun nantinya akan tetap muncul inovasi-inovasi baru, tetapi diharapkan dapat mendukung dan berjalan beriringan dengan inovasi sebelumnya.
Baca juga: Sehat jiwa dimulai dari diri, keluarga dan masyarakat
Memadukan berbagai inovasi dalam suatu konsep adalah pekerjaan yang mudah tapi sulit pada saat prosesnya. Apalagi jika menggunakan platform dan cara yang berbeda-beda.
Konsep memadukan berbagai inovasi hanya bisa dilaksanakan jika kembali pada maksud utama yaitu untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. Kemudian yang perlu ditata adalah system pelaporannya sehingga semua perbedaan dapat disatukan. (ADV).
Oleh: dr. Armein Sjuhary Rowi, MKM KepalaSeksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Dinas Kesehatan Kota Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Semakin menjamurnya inovasi dalam berbagai bidang program, pelayanan maupun kegiatan menunjukkan bahwa sudah terjadi revolusi yang begitu besar.
Kesehatan sebagai satu bidang yang bersifat fundamental dalam pembangunan dan kemakmuran rakyat dan negara, banyak menggagas berbagai ide inovasi yang brilian.
Dinas Kesehatan sendiri termasuk dengan Puskesmasnnya, telah berupaya menunjukkan berbagai inovasi di bidang kesehatan tetapi apakah inovasi tersebut sudah memenuhi harapan? atau hanya sekedar ikut-ikutan dengan inovasi yang tidak jelas arahnya bahkan nama inovasinya sendiri terkesan dipaksakan supaya terlihat unik. Bagaimana inovasi di bidang kesehatan tersebut memiliki manfaat yang sebesar besarnya bagi masyarakat?
Baca juga: Bersama masyarakat meraih sukses, peringatan Hari Aids Sedunia tingkat Kota Bogor 2019
Pada kenyataannya praktek penyelenggaraan di bidang kesehatan (dan mungkin di bidang lainnya juga), kerap terjadi simpang siur dan tumpang tindih kegiatan. Walaupun semua program kesehatan sebenarnya bermuara pada satu sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat demi tercapainya adil, makmur merata dan sejahtera.
Tetapi dengan jalan yang bermacam-macam sehingga banyak hal yang sebenarnya tidak perlu tetapi selalu terjadi. Pelaksanaannya juga tidak bersifat efektif dan efisien.
Bagaimana membuat inovasi kesehatan tersebut sebagai bentuk kreativitas yang menjawab kebutuhan masyarakat? Sehingga benar-benar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, kemudian dapat di kaji tiru untuk diterapkan di tempat lain.
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan berdasarkan manajemen, perbaikan mutu dan kesinambungan kinerja, yaitu :
1. Tahap awal gagasan
2. Tahap menentukan ide
3. Tahap tata kelola
4. Tahap tindak lanjut
5. Tahap pengemasan/standarisasi
Tahap awal gagasan adalah melihat, memperhatikan kondisi yang ada baik secara tersirat maupun tersurat pada masyarakat, keadaan di lapangan, wujud riil atau kenyataan yang terjadi dan
Baca juga: Bogor Kota Sehat
perlu adanya suatu perubahan. Hal ini membutuhkan kepekaan, kepedulian dan pola pikir imajinatif dengan motivasi yang kuat. Ingatlah bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil, yang ada hanyalah belum terjangkau oleh akal pikiran. Tetapi dengan keyakinan yang pasti semuanya bisa diwujudkan.
Tahap menentukan ide adalah mencocokkan kondisi yang ada tersebut dengan kebutuhan dan harapan masyarkat sendiri, cara mengetahuinya adalah dengan mengumpulkan data-data.
Cara mencari data adalah dengan observasi langsung kepada masyarakat atau membuat survei mengenai kebutuhan dan harapan masyarakat, menggunakan bahasa yang mudah dan sederhana, bersifat informatif dan mampu mengorek apa sebenarnya yang terbaik bagi masyarakat.
Kemudian data-data tersebut dianalisis disesuaikan dengan konsep dan kemampuan, dicatat dan didokumentasikan dengan baik, lengkap terstruktur dan rapi, sehingga menghasilkan suatu ide yang akan direalisasikan.
Tahap tata kelola adalah tahap untuk mewujudkan ide yang sudah didapat dengan data-data dan dokumentasi, mengikuti alur tata kelola yaitu perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
Baca juga: Awas rabies di sekitar kita
Dalam perencanaan disusun apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan ide tersebut, baik berupa SDM, fasilitas, sarana prasarana, penganggaran hingga system yang dipergunakan.
Dalam pelaksanaan dikerjakan semua yang sudah direncanakan dengan penuh perhitungan, mencatat dan mendokumentasi semua pelaksanaan dengan berbagai kebutuhannya.
Monitoring dan evaluasi sangat dibutuhkan sebagai tindakan control agar ide dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Semua hasil yang didapatkan akan menjadi konsep standar.
Tahap tindak lanjut adalah setelah ide sudah direncakan dan dilaksanakan dengan baik kemudian sudah diawasi dan dievaluasi maka perlu perbaikan, peningkatan ataupun menjaga kestabilan pelaksanaan ide secara berkesinambungan.
Tindak lanjut tidak hanya bersifat untuk mengisi kekurangan-kekurangan, tetapi menjadikan ide tersebut dapat terlaksana dengan lebih efektif dan efisien.
Walaupun nantinya akan tetap muncul inovasi-inovasi baru, tetapi diharapkan dapat mendukung dan berjalan beriringan dengan inovasi sebelumnya.
Baca juga: Sehat jiwa dimulai dari diri, keluarga dan masyarakat
Memadukan berbagai inovasi dalam suatu konsep adalah pekerjaan yang mudah tapi sulit pada saat prosesnya. Apalagi jika menggunakan platform dan cara yang berbeda-beda.
Konsep memadukan berbagai inovasi hanya bisa dilaksanakan jika kembali pada maksud utama yaitu untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. Kemudian yang perlu ditata adalah system pelaporannya sehingga semua perbedaan dapat disatukan. (ADV).
Oleh: dr. Armein Sjuhary Rowi, MKM KepalaSeksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Dinas Kesehatan Kota Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019