Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah memberikan pelatihan sekolah siaga bencana untuk para pelajar yang duduk di bangku madrasah tsanawiah (MTs) atau setingkat SMP.

"Baca juga: PMI NTB gelar pelatihan fasilitator pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat," kata Kabid Penanggulangan Bencana dan Sukarelawan PMI Kabupaten Kebumen Totok Ari Setyanto melalui sambungan telepon di Kebumen, Rabu.

Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan pada 15-17 Oktober ini untuk memberikan pemahaman kepada pelajar usia dini bagaimana cara menanggulangi jika terjadi bencana yang melanda sekolahnya saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

"Sehingga minimalnya mereka bisa menyelamatkan dirinya sendiri dan membantu rekannya yang tujuannya untuk meminimalisasikan dampak dari bencana yang bisa terjadi kapan dan di mana saja," katanya.

Baca juga: PMI latih petugas tanggap bencana dari 10 perwakilan negara ASEAN

Selain itu, ketiga sekolah tersebut dipilih karena dinilai wilayahnya paling rentan akan risiko bencana seperti banjir, longsor dan gempa bumi yang kerap melanda daerah itu. Sebab keberadaan sekolah ini berada di sekitar sungai dan daerah bertebing.

Kegiatan pelatihan siaga bencana ini pun tidak hanya diberikan untuk pelajar saja, tetapi juga diselenggarakan di tiga desa yakni Desa Peniron, Sugihwaras Adimulyo dan Purwodadi Puring.

"Ke depannya dalam mengurangi risiko bencana ini harus ada sinergitas antara pemangku kepentingan dalam bidang penanggulangan bencana bukan hanya PMI saja," tambahnya.

Baca juga: PMI NTB gelar pelatihan fasilitator pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat

Sementara, Kepala MTs Khaudlul Ulum Penajung Alian Mudakir mengatakan kegiatan ini sangat baik diselenggarakan agar para siswa dapat menjadi tangguh dalam menghadapi bencana, memahami bagaimana harus bertindak saat banjir melanda serta dapat membantu menyelamatkan orang lain yang terdampak.

"Sekolah kami berdekatan dan dikelilingi oleh sungai besar. Ketika air sungai meluap, sekolah kami pasti kebanjiran hal ini tentunya dapat menjadi ancaman bagi keselamatan warga dan siswa," katanya.
 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019