Depok, 21/1 (ANTARA) - Terminal Terpadu Kota Depok di Jalan Margonda Raya dinilai sudah tidak mamadai lagi untuk menampung ribuan bus yang setiap hari mengangkut dan menurunkan penumpang.

Wakil Ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Kota Depok Tondowiyono di Depok, Jumat mengatakan, daya tampung terminal sudah melampaui batas karena luasnya yang sudah tidak memadai lagi.
          
"Luas terminal Depok saat ini sudah jauh melebihi kapasitas untuk menerima sekitar 3.000 angkutan kota yang melewati jalur tersebut," katanya.

Kondisi semakin diperparah dengan para penumpang yang tidak tertib, baik kendaraan umum di pintu keluar masuk terminal maupun Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjamur di terminal Depok semakin membuat kondisi semrawut.

Untuk itu, pihaknya mendesak Pemerintah Kota untuk segera merampungkan pembangunan Terminal Terpadu di Jatijajar, Cimanggis, Depok.      
"Terminal tersebut untuk menampung bus-bus besar," ujarnya.

Terminal terpadu di Jatijajar Cimanggis Depok saat ini sedang dalam proses pembangunan tiang pancang.

Anggaran terminal tersebut sebagian berasal dari pemerintah pusat.

Tetapi, katanya, angkot tetap di terminal Depok di Jalan Margonda, sehingga kepadatan akan terurai, sehingga arus lalu lintas di jalan amrgonda bisa dikurangi.

Selain itu, pihaknya berencana mengubah trayek angkot di daerah atau jalur padat untuk mengurai kemacetan.

Apalagi, kata dia, nantinya terminal terpadu tersebut langsung berhubungan dengan akses Tol Cinere-Jagorawi (Cijago).

"Kalau tol Cijago sudah rampung maka akan dibuka trayek baru di daerah-daerah yang dilalui angkot, agar macet bisa terurai dan seluruh warga bisa terlayani," katanya.

Namun ada beberapa pemindahan unit angkutan kota dari yang sebelumnya trayek jenuh ke rute baru yang relatif lebih kosong.

Ia mencontohkan jalur D04 yang sebelumnya angkot yang lewat di jalur itu banyak, sekarang kami pindahkan beberapa unit ke jalur baru menjadi D15.

Berdasarkan data dari Organda jumlah angkutan dalam kota yang tercatat sebanyak 2.960 unit. Angkutan kota tersebut melintasi dua puluh delapan trayek di Kota Depok. 
Sebelumnya Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kota Depok telah merencanakan untuk membangun terminal Depok di Margonda dibawah tanah. "Konsepnya seperti di terminal blok M Jakarta Selatan," ujarnya.

Ia mengatakan saat ini sudah ada perusahaan yang akan melaksankan pembangunannya. Ia mengharapkan dengan dibangunnya terminal dibawah tanah tersebut maka terminal tersebut akan lebih tertata dengan baik.

 
Feru L

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012