Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengarantina 22 calon animator di Gedung Inovasi LIPI Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai 19 Agustus hingga 12 September 2019.
Panitia Diklat 3D Animasi Badan Diklat Industri (BDI) Denpasar pada Kemenperin, Paryono, Selasa, mengatakan bahwa puluhan calon animator itu akan dibekali materi mengenai animasi 3D oleh salah satu perusahaan industri animasi, yaitu Imaji Studio Bogor.
Menurut dis, pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang animasi 3D dilakukan seiring meningkatnya tren industri animasi 3D di Indonesia. Paryono mengatakan, peningkatan itu terjadi sejak tahun 2012.
"Trennya dari tahun 2012 terus meningkat industri animasi hampir membutuhkan 4.000 animator, sementara BDI belakangan baru mampu menyediakan 2.000 animator," kata Priyono di Cibinong, Kabupaten Bogor.
Ia memprediksi kebutuhan animator di dalam negeri akan terus meningkat. Pasalnya, tak sedikit para animator yang berkarya untuk negara lain tapi mengerjakan animasinya di Indonesia.
"Masyarajat Indonesia punya talenta di bidang itu, jumlah tenaga kerja muda di Indonesia juga banyak kalau dibanding di luar negeri. Mengerjakannya tetap di dalam negeri karena biaya hidup juga lebih murah karena rupiah kan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala PPII LIPI, Yan Rianto mengatakan bahwa karantina terhadap 22 pemuda itu untuk malahirkan animator-animator baru di Indonesia sehingga dapat menumbuhkan industri kreatif animasi.
“Diklat ini mensinergikan kapasitas dan layanan yang dimiliki oleh PPII, BDI dan Untas lmaji di bidang animasi serta peningkatan dan pengembangan industri khususnya di bidang animasi," ujar Yan Rianto.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Panitia Diklat 3D Animasi Badan Diklat Industri (BDI) Denpasar pada Kemenperin, Paryono, Selasa, mengatakan bahwa puluhan calon animator itu akan dibekali materi mengenai animasi 3D oleh salah satu perusahaan industri animasi, yaitu Imaji Studio Bogor.
Menurut dis, pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang animasi 3D dilakukan seiring meningkatnya tren industri animasi 3D di Indonesia. Paryono mengatakan, peningkatan itu terjadi sejak tahun 2012.
"Trennya dari tahun 2012 terus meningkat industri animasi hampir membutuhkan 4.000 animator, sementara BDI belakangan baru mampu menyediakan 2.000 animator," kata Priyono di Cibinong, Kabupaten Bogor.
Ia memprediksi kebutuhan animator di dalam negeri akan terus meningkat. Pasalnya, tak sedikit para animator yang berkarya untuk negara lain tapi mengerjakan animasinya di Indonesia.
"Masyarajat Indonesia punya talenta di bidang itu, jumlah tenaga kerja muda di Indonesia juga banyak kalau dibanding di luar negeri. Mengerjakannya tetap di dalam negeri karena biaya hidup juga lebih murah karena rupiah kan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala PPII LIPI, Yan Rianto mengatakan bahwa karantina terhadap 22 pemuda itu untuk malahirkan animator-animator baru di Indonesia sehingga dapat menumbuhkan industri kreatif animasi.
“Diklat ini mensinergikan kapasitas dan layanan yang dimiliki oleh PPII, BDI dan Untas lmaji di bidang animasi serta peningkatan dan pengembangan industri khususnya di bidang animasi," ujar Yan Rianto.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019