Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengalami kekurangan armada pengangkut sampah sehingga banyak sampah bercecer di tempat pembuangan sementara, tepi jalan, u bahkan di bantaran kali.

Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Supriyanto di Cikarang, Rabu, mengatakan saat ini Pemkab Bekasi hanya memiliki 111 truk sampah.

Padahal produksi sampah di wilayah itu mencapai 2.400 ton lebih per hari. Idealnya, dengan jumlah penduduk 3,9 juta jiwa dan tersebar di 23 kecamatan, Pemkab Bekasi harus mempunyai minimal 320 truk sampah.

"Idealnya, kami memiliki armada tiga kali lebih banyak dari jumlah armada saat ini, minimal 320 truk," kata Dodi.

Baca juga: Bekasi layangkan surat ke DKI terkait tetesan air licit di jalan

Dia menjelaskan jumlah armada saat ini hanya mampu mengangkut sampah sebanyak 850 ton perhari atau sepertiga dari total jumlah produksi sampah yang dihasilkan.

"Dengan jumlah 111 truk sampah kami telah memekerjakan pegawai sebanyak 1.112 petugas Dinas Kebersihan. Penambahan armada truk juga harus diimbangi dengan memperbanyak petugas kebersihan," katanya.

Menurut dia, jumlah armada masih jauh dari angka ideal dalam pengadaan truk sampah. Kondisi ini menjadi penyebab banyak sampah berceceran dan belum masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng, Kecamatan Setu.

"Itu menjadi penyebab banyak tumpukan sampah. Di lokasi ini sampahnya diangkut tetapi di titik lainnya tidak terangkut," katanya lagi.

Sisa sampah yang tidak terangkut ada juga yang masuk melalui bank sampah yang jumlahnya mencapai 170 unit.

"Namun, ada juga masyarakat yang buang sampah ke kali dan ke TPS liar," imbuhnya.

Baca juga: Sampah di kota besar hasilkan listrik 2.000 MW

Dengan kondisi saat ini armada truk dibagi untuk melayani satu kecamatan dengan tiga hingga empat truk sampah yang biaya operasionalnya mencapai Rp40 miliar.

"Itu untuk pembelian bahan bakar minyak alat berat, BBM truk sampah, pemeliharaan kendaraan, gaji petugas kebersihan. Memang masih kurang," ungkapnya.

Di luar itu daya tampung TPA Burangkeng yang sudah melebihi kapasitas juga menjadi perhatian Dinas LH Kabupaten Bekasi.

"Prioritas kita saat ini menangani sampah di TPA yang sudah overload dulu, lahan sudah tidak ada. Kita konsentrasi pengadaan lahan dulu," ucapnya.

Perluasan TPA Burangkeng memang sudah direncanakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) seluas 35 hektare pada 2020-2024. Saat ini luas TPA Burangkeng sekitar 11,6 hektare.

"Kami konsentrasi pada  perbaikan dan perluasan TPA ‎lebih dahulu baru kemudian penambahan armada truk," kata Dodi.(KR-PRA).

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019