Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor Jawa Barat menggandeng Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kota Bogor, sebagai langkah jangka panjang menyejahterakan warga Kota Hujan.

"Bicara sejahtera hanya bisa di koperasi tidak di perusahaan. Saya yakin koperasi bisa bersinergi dengan Pemkot membuat masyarakat sejahtera," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat kepada ANTARA, usai menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) PKPRI, di Kota Bogor, Sabtu.

Menurutnya, dengan melibatkan koperasi, roda perekonomian masyarakat bisa berputar melalui simpan pinjam, maupun usaha yang dilaksanakan secara bersama-sama.

"Cerita tentang perekonomian dan mimpi kota Bogor saya percaya koperasi bisa melakukannya. Di bawah Wali Kota Bima Arya, Bogor ingin jadi kota ramah keluarga, Bogor sehat, cerdas dan sejahtera," tuturnya.

Ade Sarip mengatakan, Pemkot Bogor siap mendukung PKPRI dengan cara membuat kebijakan-kebijakan yang bisa memajukan koperasi di Kota Bogor. Karena ia menganggap koperasi sebagai mitra dari pemerintah.

"Untuk koperasi kita gagas apa yang diperlukan kebijakan untuk mendukung koperasi dan jadi mitra pemerintah. Boleh suatu saat buat diskusi dengan pemerintah kota Bogor apa yang dibutuhkan koperasi untuk sinergitas," kata Ade Sarip.

Sementara itu, Ketua PKPRI Kota Bogor Irsal mengatakan bahwa koperasi di Kota Bogor kini menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, anggotanya mencapai 14.000 yang tergabung di 40 koperasi Kota Bogor.

"Koperasi tetap tumbuh berkembang, minimal bisa membantu anggota yang dalam kesulitan. Kalau bisa menyejahterakan anggota, sehingga dia tidak pinjam ke kantor," katanya.

Menurutnya, ke depan PKPRI Kota Bogor akan membuat usaha baru, yakni mini market di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PKPRI Kota Bogor.(KR-MFS).

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019