Sukabumi, 29/5 (Antara) - Kelangkaan gas elpiji ukuran tiga kilogram sudah berlangsung selama tiga pekan yang terjadi di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.

"Saya terpaksa menggunakan angkot atau ojek untuk mendapatkan gas 3 kg, karena di daerah saya sudah sangat susah mendapatkan gas," kata Suryaman warga Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak kepada wartawan, Rabu.

Ia mengatakan biasanya di warung atau pengecer selalu ada tetapi saat ini sudah tiga minggu lebih gas sulit didapat.

Bahkan untuk mendapatkan gas warga di Kecamatan Cibadak harus mencarinya sampai ke luar daerahnya walaupun ada pasokannya tetapi harganya di atas harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp19 ribu PER tabung 3 kg, padahal untuk HET tabung ukuran 3 kg hanya Rp14 ribu.

Akibat langkanya pasokan gas tersebut, setiap paginya di agen selalu terjadi antrean panjang warga yang ingin membeli gas ukuran tiga kilogram tersebut.

Untuk tingkat agen di kecamatan tersebut persediaan habis hanya dalam hitungan jam dan sebagian warga sudah memesan ke pihak agen sebelum pasokan datang.

"Bahkan untuk mendapatkan pasokan itu saya harus mencarinya sampai 2 km dan harganya pun mahal. Tetapi mau bagaimana lagi jika tidak beli maka kami tidak bisa masak," tambahnya.

Menanggapi hal tersebut Sekretaris Hiswana Migas cabang Sukabumi-Cianjur Encup Supriadi mengatakan bahwa tidak ada kelangkaan pasokan gas untuk di Kecamatan Cibadak bahkan pasokan sampai ke selalu tepat waktu dan jumlahnya sesuai kuota.

Kelangkaan ini terjadi karena kepanikan warga yang biasanya membeli satu tabung menjadi dua tabung, padahal warga tidak perlu khawatir sebab pasokan gas terpenuhi.

"Alokasi gas untuk Kabupaten Sukabumi tetap normal atau tidak mengalami penurunan yakni di atas 1,4 juta tabung/bulan," kata Encup.

Namun diakuinya kelangkaan ini sebenarnya ada keterlambatan pendistribusian ditambah warga tidak sabar ingin membeli gas, sehingga disebutnya langka. Jika warga sabar dipastikan semuanya akan mendapatkan pasokan asalkan membelinya sesuai dengan kebutuhan.

"Tapi kami akan tetap berkoordinasi dengan PT Pertamina tentang permasalahan ini untuk mencari solusinya," katanya.
 


Aditya

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013