Bekasi, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Bekasi mendorong agar petani menggunakan benih padi varietas unggul dengan jenis Inpari 32.
Menurut Kepala Dispaertan Kabupaten Bekasi, Abdulah Karim mengatakan penggunaan varietas unggul ini bertujuan agar produksi padi petani Kabupaten Bekasi dapat meningkat.
Memang peningkatan hasil panen tidak begitu meningkat secara drastis. Namun hal tersebut dapat terlihat pada biasanya secara dalam dua kali musim panen pertahun hanya mampu mencapai 12 ton untuk satu hektare.
Itu artinya dalam satu kali musim panen hanya mencapai 6 ton. Tetapi bila menggunakan varietas padi unggul jenis Inpari 32 maka akan ada penambahan sebesar satu ton untuk satu hektare.
"Minimnya Iahan pertanian karena beralih fungsi menjadi perumahan dan industri berimbas juga dengan menurunnya produksi padi di kita," katanya.
Oleh karena itu dengan adanya permasalah lahan maka dibutuhkan solusi dalam peningkatan produksi melalui benih padi yang unggul.
Saat ini, pihaknya telah menganjurkan para petani untuk menggunakan bibit Inpari 32.
Salah satu keunggulan dari bibit tersebut adalah dapat digunakan untuk persawahan yang airnya asin seperti pada Kecamatan Muara Gembong, tetapi juga dapat pada lahan persawahan bisa di Kecamatan Sukawangi.
Ia menambahkan peningkatan dan pengembangan daerah pertanian akan terus dilakukan, walaupun hanya terdapat lahan yang sempit.
Tetapi peningkatan tersebut juga harua mengutamakan pemanfaatan yang lebih baku agar tepat guna.
Abdulah Karin mengungkapkan dari data 2018 hingga saat ini tercatat hanya tetdapat 48.000 hektare lahan pertanian.
Dan untuk jumlah produksi padi di Kabupaten Bekasi, angka pada setiap tahunnya hanya mampu menghasilkan sebanyak 576 ribu ton gabah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Menurut Kepala Dispaertan Kabupaten Bekasi, Abdulah Karim mengatakan penggunaan varietas unggul ini bertujuan agar produksi padi petani Kabupaten Bekasi dapat meningkat.
Memang peningkatan hasil panen tidak begitu meningkat secara drastis. Namun hal tersebut dapat terlihat pada biasanya secara dalam dua kali musim panen pertahun hanya mampu mencapai 12 ton untuk satu hektare.
Itu artinya dalam satu kali musim panen hanya mencapai 6 ton. Tetapi bila menggunakan varietas padi unggul jenis Inpari 32 maka akan ada penambahan sebesar satu ton untuk satu hektare.
"Minimnya Iahan pertanian karena beralih fungsi menjadi perumahan dan industri berimbas juga dengan menurunnya produksi padi di kita," katanya.
Oleh karena itu dengan adanya permasalah lahan maka dibutuhkan solusi dalam peningkatan produksi melalui benih padi yang unggul.
Saat ini, pihaknya telah menganjurkan para petani untuk menggunakan bibit Inpari 32.
Salah satu keunggulan dari bibit tersebut adalah dapat digunakan untuk persawahan yang airnya asin seperti pada Kecamatan Muara Gembong, tetapi juga dapat pada lahan persawahan bisa di Kecamatan Sukawangi.
Ia menambahkan peningkatan dan pengembangan daerah pertanian akan terus dilakukan, walaupun hanya terdapat lahan yang sempit.
Tetapi peningkatan tersebut juga harua mengutamakan pemanfaatan yang lebih baku agar tepat guna.
Abdulah Karin mengungkapkan dari data 2018 hingga saat ini tercatat hanya tetdapat 48.000 hektare lahan pertanian.
Dan untuk jumlah produksi padi di Kabupaten Bekasi, angka pada setiap tahunnya hanya mampu menghasilkan sebanyak 576 ribu ton gabah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019