Bogor (ANTARA News Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meresmikan dua unit bus sekolah guna mengurangi kemacetan arus lalu lintas pada jam sekolah, juga untuk meringankan beban ongkos transportasi siswa kurang mampu.

Peresmian dua bus sekolah tersebut dilaksanakan pada Jumat (25/1) di Tugu Jalan Raya Semplak hingga di SMP Negeri 14 Kota Bogor, Jawa Barat.

"Sementara untuk tahap awal ini baru dua unit bus sekolah. Bus ini diprioritaskan untuk mengangkut siswa kurang mampu pemegang kartu khusus yang disediakan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) melalui sekolah," kata Bima.

Bima mengatakan dari sekitar 400 sekolah SMP dan SMA/SMK yang ada di Kota Bogor, baru dibagikan 300 kartu bus sekolah kepada siswa yang menjadi prioritas. Kartu tersebut merupakan akses naik bus sekolah secara gratis.

"Nanti penerima kartu akan naik bertahap seiring dengan penambahan jumlah bus, mudah-mudahan berjalan lancar. Kita evaluasi terus," katanya.

Wali Kota Bogor menyebutkan operasional perdana Bus Sekolah melintasi rute Jalan Raya Semplak, Jalan Semeru, Jalan Merdeka, Jalan Gunung Batu, Bubulak, Jalan Cifor dan berakhir di SMP Negeri 14 Kota Bogor, begitu juga sambungnya jam pulang sekolah.

Selain itu Bima meminta agar Dinas Perhubungan (Dishub) dan Disdik Kota Bogor untuk saling berkomunikasi agar Bus Sekolah berjalam dengan baik dan lancar kedepanya guna tidak ada persoalan dengan pihak angkutan umum dalam hal ini Organda.

"Saya titip betul, saya minta seminggu pertama harus ada pendampingan khusus, seperti tadi masih ada siswa yang terlewat, ada beberapa yang belum pakai kartu. Jadi tidak boleh naik kalau tidak ada kartunya," kata Bima.

Sementara itu, Kepala SMPN 14 Kota Bogor Ajat Sudrajat mengapresiasi langkah dari Pemkot Bogor dengan meluncurkan Bus Sekolah karena sangat membantu bagi siswa kurang mampu.

"Kami terima empat kartu dari Dinas Pendidikan dan sudah berikan ke siswa kurang mampu berdasarkan skala prioritas pengguna bus sekolah," ujarnya.

Ia berharap kedepannya bisa lebih banyak lagi kartu yang dibagikan kepada siswanya karena mayoritas yang sekolah di sini merupakan siswa dari keluarga kurang mampu.

Editor berita: Masnun

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto/Muhammad Irwan Supriyadi

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019