Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut Kabupaten Sleman masih menjadi wilayah paling rawan penyalahgunaan narkoba di provinsi ini.

Penyidik Madya BNNP DIY Kombes Pol. Ventie Bernard Musak di Yogyakarta, Jumat, mengatakan kerawanan itu dipengaruhi luasnya wilayah Sleman serta banyaknya kawasan kampus dan indekos yang menjadi titik aktivitas mahasiswa.

"Kalau untuk saat ini, memang DIY itu kan yang paling tinggi memang Sleman," ujar dia.

Baca juga: Polres Subang tangkap dua tersangka dalam pengungkapan kasus peredaran narkoba

Berdasarkan pemetaan BNNP DIY, setelah Sleman, kerawanan penyalahgunaan narkoba juga banyak ditemukan di Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta.

Menurut Bernard, peredaran narkoba di Kabupaten Sleman kerap berkaitan dengan keberadaan mahasiswa yang datang dari berbagai daerah. Kelompok ekonomi menengah ke bawah juga rentan tersentuh peredaran obat-obatan terlarang di kawasan ini.

Ia menyebut ganja menjadi salah satu jenis narkoba yang paling banyak digunakan mahasiswa, disusul sabu. Di luar itu, penyalahgunaan psikotropika lokal juga cukup tinggi, termasuk pil sapi, Yarindo atau pil koplo.

"Di sini ada beberapa penyalahguna yang menggunakan psikotropika yang lokalan," beber dia.

Baca juga: Warga diminta dukung Program Desa Bersih dari Narkoba

Menurut dia, sebagian anak muda lain juga menyalahgunakan obat resep seperti Reklona, Alprazolam, dan Tramadol yang kerap diperoleh tanpa resep dokter sehingga mudah disalahgunakan.

Pewarta: Luqman Hakim

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025