Bogor (Antaranews Megapolitan) - Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk melaksanakan Seminar yang bertajuk “Seminar Property Entrepreneurship for Millenials Generation.” Acara ini diselenggarakan di Graha Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga, Bogor (20/10). Selain seminar, Bank BTN juga memberikan tabungan pendidikan kepada delapan orang mahasiswa IPB masing-masing senilai 1 juta rupiah.

Dalam sambutannya, Rektor IPB, Dr. Arif Satria, mengatakan bahwa kini IPB sedang terus mempersiapkan diri untuk menjadi Techno-Sociopreneur University. Dalam prosesnya tentu ada banyak hal yang harus dilakukan, tidak cukup dengan sekedar mengembangkan hardskill mahasiswa, namun juga softskill yang sangat penting untuk masa depan mahasiswa kami.

“Jack Ma pun mengatakan bahwa kewirausahaan di masa yang akan datang bukan lagi perang antar pemilik kapital besar, namun kewirausahaan masa depan ialah imagination and creativity based competition. Tanda-tanda menuju ke sana pun sudah jelas terlihat dengan bermunculannya start up baru. Oleh karena itu, saya merasa topik kewirausahaan yang sekarang diangkat sangatlah hangat dan relevan bagi mahasiswa kami menuju Techno-Sociopreneur University,” ujar Rektor IPB.

Sementara itu, menurut Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Dr. Ir. Nunung Nuryartono, M.Si, posisi Indonesia saat ini di peringkat tiga di antara negara-negara Asia Oceania dalam minat berwirausaha.

“Kami juga sadar betul, bahwa masa depan dari dunia kewirausahaan Indonesia ada pada optimisme dari generasi muda. Namun, seringkali yang menjadi kendala bagi generasi milenial ialah financing. Kami, di Fakultas Ekonomi dan Manajemen sudah mewajibkan mata kuliah kewirausahaan. Kami berharap dengan terjalinnya kerjasama antara kami dengan Bank BTN ini dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi anak didik kami,” ujarnya.

Dalam sesi Keynote Speech, Direktur Utama Bank BTN, Maryono, S.E, MM menyampaikan urgensi terkait bisnis property di masa yang akan datang. Ada beberapa hal yang menjadi kunci sukses mengawali bisnis property untuk generasi milenial, yaitu kemauan, inisiatif, kreativitas, dan jiwa kewirausahaan.

“Peluang bisnis di bidang property pun sangatlah besar, kami memproyeksikan dalam kurun waktu hingga 15 tahun ke depan Indonesia membutuhkan 11,4 juta unit rumah. Demand sebanyak itu tentu harus kita imbangi dengan supply yang mencukupi. Namun, penyediaan supply inilah yang menjadi tantangan untuk kita semua. Dari 11,4 juta tersebut pun masih ada sebagian yang belum mampu bahkan belum mengetahui cara-cara untuk membeli rumah. Kami selaku penyedia jasa ini menawarkan kepada generasi milenial untuk menjadi pendobrak segala hambatan-hambatan tersebut dengan segala kreativitas para generasi milenial. BTN pun siap memfasilitasi dengan adanya BTN Housing Finance Center bagi para calon pebisnis properti generasi milenial,” ungkapnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan materi terkait bisnis property milenial oleh Deddy Indrasetiawan yang mengisahkan bagaimana generasi milenial dapat memulai bisnis property tanpa perlu memusingkan modal. Kekuatan anak muda itu ada di kreativitas.

“Kita bisa mengawali dengan mempromosikan produk orang lain, dari situlah awal mula saya mendapatkan modal untuk memulai bisnis ini,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden sekaligus Co-Founder Bukalapak, Muhammad Fajrin Rasyid juga turut menyampaikan materi terkait esensi dari berwirausaha bagi generasi milenial.
“Akhir-akhir ini memang dunia kewirausahaan sudah mulai hype di kalangan kita. Namun jangan sampai situasi hype tersebut menghilangkan esensi dari berwirausaha untuk menebarkan kebermanfaatan bagi orang lain,” ujarnya. (KD/Zul)

Pewarta: Oleh Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018