Bogor (Antaranews Megapolitan) - Institut Pertanian Bogor (IPB) menargetkan masuk dalam jajaran 500 world record pada 2019 menyusul UI, ITB dan UGM yang telah lebih duluan.
"IPB menargetkan 2019 juga targetkan masuk 100 Asia," kata Rektor IPB Dr Arif Satria di Bogor, Jumat.
Ia menambahkan IPB telah mengukir berbagai prestasi yang membanggakan, 2018 ini lembaga pemeringkatan internasional QS mengumumkan IPB salah satu dari 100 perguruan tinggi terbaik dunia versi QS World University Ranking (WUR) by subject dalam bidang `agriculture and forestry`.
"Selain itu, IPB juga masuk dalam top 150 versi QS Asia University Rangking untuk semua bidang," ujarnya.
Sementara itu, Dekan Pascasarjanan yang juga Koordinator Program WUR IPB Prof Anas Mifta Fauzi menambahkan pemerintah menargetkan IPB masuk 500 WUR versi QS bersama lima perguruan tinggi negeri (PTN) lainnya yakni UI, ITB, UGM dan Unair.
Menurutnya, penilaian untuk masuk dalam rangking tersebut meliputi persepsi dengan bobot 50 persen. Dari survei online kepada koresponden akademik untuk `academic reputation sebesar 40 persen, dan pengguna lulusan untuk `employer reputation` bobotnya 10 persen.
Kriteria lainnya dengan bobot 50 persen di antaranya, jumlah sitasi publikasi internasional terindikasi scopus per dosen sebesar 20 persen, rasio dosen per mahasiswa dengan bobot 20 persen.
"Berikutnya dosen asing lima persen dan mahasiswa asing lima persen," lanjutnya.
Anas menyebutkan sejak 2016 IPB sudah masuk dalam 100 QS WUR by subject di bidang pertanian dan kehutanan yang merupakan kompetensi IPB sebagai perguruan tinggi pertanian di Indonesia.
Ia merincikan posisi IPB di QS WUR by subject dari tahun 2015 berada di posisi 101-150, 2016 berada di Top 100, sampai 2018 ini.
Untuk QS WUR (komprehensif) peringkat IPB terus naik, rata-rata sekitar 33 tingkat per tahun dari peringkat 836 tahun 2015 lalu pada awal program WUR Kemenristekdikti menjadi 728 di 2018.
Demikian pula untuk QS Asia university rangking (AUR), peringkat IPB naik terus dari 201-205 di 2015 menjadi 147 di 2017.
"Peringkat QA AUR tahun ini akan diumumkan tanggal 24 Oktober 2018," kata Anas.
Menurutnya upaya yang dilakukan IPB untuk mewujudkan target 500 QS WUR adalah peningkatan internasionalisasi meliputi peningkatan jumlah dosen, dan mahasiswa asing melalui program kerja sama double degree, credit earning, joint supervision, kelas internasional, summer course, dan kerja sama riset.
IPB juga mengejar peningkatan reputasi akademik dan lulusan melalui rebranding, pengiriman IPBnews ke mitra, promosi` aktif dalam pertemuan akademik internasional.
"Meningkatkan keanggotan di komunitas akademis internasional," tambahnya.
Selanjutnya meningkatkan rasio dosen per mahasiswa dengan cada medekrut dosen NIDN dan NIDK. Meningkatkan jumlah paper dan sitasi publikasi internasional dengan cara pemberian intensif, klinik publikasi, fasilitasi riset, kerja sama riset internasional, dan lainnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan keheranannya karena baru ada tiga PTN Indonesia yang masuk dalam daftar 500 besar PTN terbaik dunia.
Presiden meminta Kemenristekdikti merespon kondisi tersebut, dengan menjadikan kecepatan sebagai kunci untuk memenangkan persaingan di dunia.
Data Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, tiga PTN yang masuk 500 besar dunia adalah UI pada urutan 292, UGM di peringkat 391 dan ITB diperingkat 359.
Menurut Anas, apa yang disampaikan Presiden sebagai penyemangat bagi IPB untuk mewujudkan komitmennya masuk dalam daftar 500 perguruan tinggi dunia.
"Predikat ini tentunya membawa dampak positif bagi berguruan tinggi sebagai daya saing bangsa, reputasi, dan presisi, membuka peluang menarik pendanaan internasional, termasuk dosen dan mahasiswa," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"IPB menargetkan 2019 juga targetkan masuk 100 Asia," kata Rektor IPB Dr Arif Satria di Bogor, Jumat.
Ia menambahkan IPB telah mengukir berbagai prestasi yang membanggakan, 2018 ini lembaga pemeringkatan internasional QS mengumumkan IPB salah satu dari 100 perguruan tinggi terbaik dunia versi QS World University Ranking (WUR) by subject dalam bidang `agriculture and forestry`.
"Selain itu, IPB juga masuk dalam top 150 versi QS Asia University Rangking untuk semua bidang," ujarnya.
Sementara itu, Dekan Pascasarjanan yang juga Koordinator Program WUR IPB Prof Anas Mifta Fauzi menambahkan pemerintah menargetkan IPB masuk 500 WUR versi QS bersama lima perguruan tinggi negeri (PTN) lainnya yakni UI, ITB, UGM dan Unair.
Menurutnya, penilaian untuk masuk dalam rangking tersebut meliputi persepsi dengan bobot 50 persen. Dari survei online kepada koresponden akademik untuk `academic reputation sebesar 40 persen, dan pengguna lulusan untuk `employer reputation` bobotnya 10 persen.
Kriteria lainnya dengan bobot 50 persen di antaranya, jumlah sitasi publikasi internasional terindikasi scopus per dosen sebesar 20 persen, rasio dosen per mahasiswa dengan bobot 20 persen.
"Berikutnya dosen asing lima persen dan mahasiswa asing lima persen," lanjutnya.
Anas menyebutkan sejak 2016 IPB sudah masuk dalam 100 QS WUR by subject di bidang pertanian dan kehutanan yang merupakan kompetensi IPB sebagai perguruan tinggi pertanian di Indonesia.
Ia merincikan posisi IPB di QS WUR by subject dari tahun 2015 berada di posisi 101-150, 2016 berada di Top 100, sampai 2018 ini.
Untuk QS WUR (komprehensif) peringkat IPB terus naik, rata-rata sekitar 33 tingkat per tahun dari peringkat 836 tahun 2015 lalu pada awal program WUR Kemenristekdikti menjadi 728 di 2018.
Demikian pula untuk QS Asia university rangking (AUR), peringkat IPB naik terus dari 201-205 di 2015 menjadi 147 di 2017.
"Peringkat QA AUR tahun ini akan diumumkan tanggal 24 Oktober 2018," kata Anas.
Menurutnya upaya yang dilakukan IPB untuk mewujudkan target 500 QS WUR adalah peningkatan internasionalisasi meliputi peningkatan jumlah dosen, dan mahasiswa asing melalui program kerja sama double degree, credit earning, joint supervision, kelas internasional, summer course, dan kerja sama riset.
IPB juga mengejar peningkatan reputasi akademik dan lulusan melalui rebranding, pengiriman IPBnews ke mitra, promosi` aktif dalam pertemuan akademik internasional.
"Meningkatkan keanggotan di komunitas akademis internasional," tambahnya.
Selanjutnya meningkatkan rasio dosen per mahasiswa dengan cada medekrut dosen NIDN dan NIDK. Meningkatkan jumlah paper dan sitasi publikasi internasional dengan cara pemberian intensif, klinik publikasi, fasilitasi riset, kerja sama riset internasional, dan lainnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan keheranannya karena baru ada tiga PTN Indonesia yang masuk dalam daftar 500 besar PTN terbaik dunia.
Presiden meminta Kemenristekdikti merespon kondisi tersebut, dengan menjadikan kecepatan sebagai kunci untuk memenangkan persaingan di dunia.
Data Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, tiga PTN yang masuk 500 besar dunia adalah UI pada urutan 292, UGM di peringkat 391 dan ITB diperingkat 359.
Menurut Anas, apa yang disampaikan Presiden sebagai penyemangat bagi IPB untuk mewujudkan komitmennya masuk dalam daftar 500 perguruan tinggi dunia.
"Predikat ini tentunya membawa dampak positif bagi berguruan tinggi sebagai daya saing bangsa, reputasi, dan presisi, membuka peluang menarik pendanaan internasional, termasuk dosen dan mahasiswa," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018