Cibinong (Antaranews Megapolitan) - Bupati Bogor, Jawa Barat, Nurhayanti meminta masyarakat khususnya orang tua meluangkan waktu dengan anak minimal 20 menit dalam sehari.

Permintaan kepada para ortu meluangkan waktu 20 menit setiap hari itu disampaikan Bupati Nurhayanti pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas), Hari Anak Nasional (HAN) dan pencanangan kegiatan Bhakti TNI KB Kesehatan Terpadu Tahun 2018 di Taman Wisata Matahari Cisarua, Senin.

Waktu yang diluangkan orang tua itu bertujuan untuk melihat tumbuh kembang anak dengan siapa anak itu bermain. Serta apa saja yang sudah dilakukan seharian sehingga orang tua menjadi tempat curahan hati atau bertukar pikiran bagi anak.

Dewasa ini sering kali orang tua lupa akan kewajibannya dimana mengatur dan mengawasi anak-anak selama tumbuh kembangnya.

Pasalnya dalam tumbuh kembang anak dapat berdampak baik atau buruk tergantung dari pengawasan maupun lingkungannya. Namun dengan adanya peran orang tua maupun guru saat disekolah dapat menjadikan anak berkembang dengan baik.

Tetapi lain halnya, dimana tumbuh kembang ini tidak ada pengawasan maupun pengendalian dari orang tua, guru, maupun masyarakat maka anak menjadi liar.

"Luangkan waktu bagi anak anak kita jangan sampai anak kita menjadi korban Narkoba, Tawuran Pelajar dan lainnya, karena anak kita merupakan generasi penerus bangsa Indonesia," katanya.

Ia menambahkan agar menciptakan keharmonisan keluarga yang terjauh dari kekerasan fisik dan non fisik. Selain itu juga memberikan anak dalam bentuk bekal keimanan, nilai-nilai kepribadian yang luhur dan keterampilan yang sesuai dengan minat atau bakat anak.

Namun itu dilandasi tanpa paksaan, sehingga secara fisik, mental, spritual dan sosial anak-anak tanpa paksaan. Sehingga secara fisik, mental, spritual maupun sosial dapat berdampat baik dan anak-anak akan merasa pada kondisi keterlindungan dan tumbuh kembang yang optimal.

"Saya tekankan, karena sejalan dengan dinamika perkembangan masyarakat yang semakin kompleks, keluarga sebagai entitas menghadapi berbagai ancaman kerentanan sosial, baik yang berasal dari internal keluarga maupun dari lingkungan eksternal," katanya.

Untuk itu, diperlukan ketahanan keluarga yang tangguh dan berkualitas. Ini dilakukan agar nilai-nilai luhur dalam keluarga tetap terjaga dengan baik.

Lanjut Nurhayanti menjelaskan pada umumnya, anak-anak yang mengalami penyimpangan sosial, harus segera mendapatkan penanganan ataupun perhatian lebih.

Dan itu antaranya menjadi penyalahguna Narkoba, pelaku kekerasan, pornografi, anak-anak jalanan dan anak-anak yang berkonflik dengan hukum, berasal dari keluarga yang rentan dan pola asuh yang salah.

"kondisi ini tentunya tidak sepenuhnya berkaitan denagn status sosial dan kemampuan ekonomi, akan tetapi berhubungan dengan kebutuhan anak-anak akan kasih sayang orang tua dan penerapan pola pengasuhan yang tepat," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018