Bogor (Antaranews Megapolitan) - Bursa hewan qurban (BHQ) yang diselenggarakan Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor setiap tahunnya semakin diminati peternak.

Pemilik peternakan Klewih, Cianjur, Jawa Barat, Edi Suwandi (57), saat ditemui di acara BHQ Kantor Puslitbangnak, Kota Bogor, Sabtu, menyatakan, ini kali ketujuh dirinya mengikuti BHQ di Bogor.

"Kalau di BHQ ini lebih terjamin, aman, dan kesehatan hewannya juga dipastikan sehat," katanya.

Setiap menyambut Idul Adha, Edi hanya berjualan hewan di BHQ Kota Bogor, khusus sapi. Dia pada 2018 menyediakan 25 ekor sapi jenis Limousin dan Simental.

Hampir setiap tahun, sapi yang ia jual di BHQ Kota Bogor laku terjual, menyusul pada 2017 sebanyak 30 ekor sapi ludes dibeli pelanggan. Ia berharap pada 2018 penjualan sebaik sebelumnya.

"Pada 2018 menyiapkan 25 ekor dulu, kalau nanti ada permintaan lebih bisa ditambah," katanya.

Ketua Panitia BHQ Puslitbangnak, Sutiastuti Wahyuwardani, mengatakan penyelenggaraan BHQ sudah terlaksana 19 tahun. Selama pelaksanaan minat peternak untuk ikut terus meningkat.

"BHQ pada 2018 diikuti 13 peternak yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," katanya.

Ia mengatakan, pada 2018 ada 28 lapak yang menyediakan sekitar 200 ekor sapi, 300 kambing dan domba.

Menurutnya, tujuan dilaksanakan BHQ sebagai perwujudan dan fungsi sosial Balitbangtan kepada masyarakat luas, khususnya warga Kota Bogor, dalam menyediakan hewan kurban yang memenuhi persyaratan syariat Islam.

"Kegiatan ini salah satu inovasi Balitbangtan dalam memberikan pembinaan kepada peternak atau pedagang, dan konsumen melalui peningkatan wawasan terhadap jaminan kesehatan hewan kurban yang diperjual-belikan," kata Suti.

Kepala Puslitbangnak, Atien Priyanti menambahkan, BHQ ke-19 ini telah dibuka sejak 3 Agustus sampai dengan 22 Agustus, atau pada saat Idul Adha.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018