Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Dalam kurun empat tahun terakhir hasil tangkapan ikan nelayan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat anjlok atau menurun signifikan yang disebabkan beberapa faktor.
     
"Sejak 2014 hingga kini hasil tangkapan ikan laut menurun drastis yang disebabkan gelombang tinggi, musim paceklik ikan yang berkepanjangan dan juga dipengaruhi alat tangkap nelayan yang masih tradisional," kata Kepala Seksi Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) Tatang Suherman di Sukabumi, Senin.
     
Dari data PPNP sejak 2014 akumulasi produksi ikan laut mencapai 16 ribu ton tapi pada 2016 anjlok menjadi 6 ribu ton bahkan di 2017 produksi ikan hanya mencapai sekitar 2.500 ton dan diperkirakan tahun ini akan turun lagi apalagi gelombang tinggi masih melanda hingga Agustus yang diperkirakan maksimal hanya 2 ribu ton.
     
Sebenarnya, Kabupaten Sukabumi mempunyai panjang pantai mencapai 117 km dan langsung menghadap Samudera Hindia sehingga mempunyai sumber daya ikan laut yang mumpuni serta berkualitas ekspor, seperti cakalang, tuna, tenggiri, layur, kakap dan lain-lain.
     
Namun sayangnya, mayoritas nelayan di Palabuhanratu masih mengandalkan alat tangkap yang tradisional ditambah kapasitas perahunya terbatas sehingga tidak bisa memanfaatkan maksimal potensi tersebut. Apalagi saat musim gelombang pasang dan cuaca buruk nelayan banyak yang memillih tidak melaut, walaupun ada hanya di sekitar Teluk Palabuhanratu.
     
"Maka dari itu, Kementerian Kelautan dan Perikan (KKP) RI mulai memoderenisasi alat dan kapal nelayan di Palabuhanratu agar bisa mencari ikan hingga luar Teluk Palabuhanratu atau Samudera Hindia," tambahnya.
     
Di sisi lain, Tatang mengatakan untuk pasokan dan persediaan ikan laut sega untuk pasar lokal masih ternuhi setiap harinya, namun untuk permintaan ekspor cukup sulit karena hasil tangkapan yang terbatas.
     
Namun demikian beberapa negara seperti Jepang, Amerika Serikat serta beberapa negara Eropa dan Asia lainnya banyak yang meminta pasokan ikan dari Palabuhanratu karena kualitasnya yang baik dan layak.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018