Bogor (Antaranews Megapolitan) - Kelinci merupakan salah satu hewan ternak yang berpotensi sebagai penghasil daging dan sumber protein hewani yang baik. Sebagian masyarakat belum mengetahui bahwa daging kelinci memiliki kandungan protein yang tinggi dan rendah kolesterol.
Umumnya masyarakat memperoleh kebutuhan daging dari daging sapi, kerbau dan unggas. Potensi lain dari ternak kelinci adalah karena ukuran tubuh yang kecil, sehingga tidak membutuhkan banyak ruang, tidak memerlukan biaya yang besar untuk investasi ternak dan kandang, umur dewasa yang singkat, kemampuan berkembang biak yang tinggi, dan masa penggemukan yang singkat.
Kelinci pedaging yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jenis New Zealand White, namun pertumbuhannya di Indonesia tidak secepat di negara sub tropis. Perbedaan pertumbuhan ini disebabkan karena perbedaan geografis dan lingkungan. Kelinci lebih menyukai suhu lingkungan yang sejuk. Penelitian atau kajian pun sudah banyak dilakukan untuk meningkatkan performa produksi kelinci, salah satu caranya adalah memanipulasi lingkungan.
Hal inilah yang mendasari mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB), yaitu Randi Novriadi dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB untuk melakukan suatu penelitian untuk meningkatkan produksi kelinci New Zealand White. Di bawah bimbingan Dr. Moh Yamin, dan Dr. Yono C Raharjo, Randi melakukan rekayasa pencahayaan dan memberikan pakan protein tinggi.
“Cahaya akan menstimulasi pola sekresi beberapa hormon yang mengontrol sebagian besar pertumbuhan, dewasa kelamin dan reproduksi. Tingkat intensitas cahaya pada kelinci yang cukup adalah 30-40 lux atau setidaknya 50 lux. Peningkatan lama pencahayaan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas makan kelinci, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan bobot badan kelinci New Zealand White,” ujarnya.
Pencahayaan selama 24 jam pada kelinci lepas sapih bisa meningkatkan konsumsi pakan harian, meningkatkan pertumbuhan bobot badan harian, dan memberikan income over feed cost yang lebih tinggi dibandingkan taraf perlakuan lainnya.
“Melalui penelitian ini, dapat dibuktikan bahwa lama pencahayaan selama 24 jam dan pemberian pakan berprotein tinggi mampu meningkatkan pertumbuhan bobot badan kelinci New Zealand White,” jelasnya. (FY/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Umumnya masyarakat memperoleh kebutuhan daging dari daging sapi, kerbau dan unggas. Potensi lain dari ternak kelinci adalah karena ukuran tubuh yang kecil, sehingga tidak membutuhkan banyak ruang, tidak memerlukan biaya yang besar untuk investasi ternak dan kandang, umur dewasa yang singkat, kemampuan berkembang biak yang tinggi, dan masa penggemukan yang singkat.
Kelinci pedaging yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jenis New Zealand White, namun pertumbuhannya di Indonesia tidak secepat di negara sub tropis. Perbedaan pertumbuhan ini disebabkan karena perbedaan geografis dan lingkungan. Kelinci lebih menyukai suhu lingkungan yang sejuk. Penelitian atau kajian pun sudah banyak dilakukan untuk meningkatkan performa produksi kelinci, salah satu caranya adalah memanipulasi lingkungan.
Hal inilah yang mendasari mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB), yaitu Randi Novriadi dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB untuk melakukan suatu penelitian untuk meningkatkan produksi kelinci New Zealand White. Di bawah bimbingan Dr. Moh Yamin, dan Dr. Yono C Raharjo, Randi melakukan rekayasa pencahayaan dan memberikan pakan protein tinggi.
“Cahaya akan menstimulasi pola sekresi beberapa hormon yang mengontrol sebagian besar pertumbuhan, dewasa kelamin dan reproduksi. Tingkat intensitas cahaya pada kelinci yang cukup adalah 30-40 lux atau setidaknya 50 lux. Peningkatan lama pencahayaan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas makan kelinci, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan bobot badan kelinci New Zealand White,” ujarnya.
Pencahayaan selama 24 jam pada kelinci lepas sapih bisa meningkatkan konsumsi pakan harian, meningkatkan pertumbuhan bobot badan harian, dan memberikan income over feed cost yang lebih tinggi dibandingkan taraf perlakuan lainnya.
“Melalui penelitian ini, dapat dibuktikan bahwa lama pencahayaan selama 24 jam dan pemberian pakan berprotein tinggi mampu meningkatkan pertumbuhan bobot badan kelinci New Zealand White,” jelasnya. (FY/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018