Bogor (Antaranews Megapolitan) - Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Rapat Koordinasi Manajemen IPB untuk menyamakan persepsi, menyampaikan informasi dan menjaring masukan dalam proses pendidikan yang baik dan bermutu tinggi serta kebijakan ke depan. Kegiatan ini digelar di IPB International Convention Center (IICC), Kampus IPB Baranangsiang, Bogor (16/7).

Rektor IPB dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Perencanaan dan Keuangan, Prof. Dr. Ir. Agus Purwito, M.Sc.Agr mengatakan Rencana Jangka Panjang IPB (RJP-IPB) 2019-2045 telah meneguhkan IPB menjadi Techno-Socio- Entrepreneurial University.

Maka kontribusi dan peran IPB di masa depan akan lebih dituntut dalam pemberdayaan dan pengayaan masyarakat/bangsa Indonesia (Social Enrichment), dengan tetap fokus pada pendidikan unggul berkualitas, penelitian unggul dan terdepan, serta mampu menjadi solusi permasalahan bangsa.

“Agenda strategis IPB dalam hal ini di sebut IPB 4.0 meliputi IPB Care, IPB Green, IPB Biz, IPB Smart, IPB Lead, IPB Excel dan IPB Share,” katanya.

Prof. Agus menambahkan bahwa fokus IPB ke depan terkait dengan tiga sasaran pengembangan di bidang pendidikan. Yakni melengkapi peralatan laboratorium, kesejahteraan pegawai (dosen maupun tenaga kependidikan), dan Information Technology (IT).

“Di bidang peralatan, kita akan terus perbaiki dan lengkapi dengan maksimal. Di bidang kesejahteraan, IPB terus melakukan diskusi untuk penyempurnaan Sistem Imbal Jasa (SIJ) dan di bidang IT, kita terus mengembangkan program yang terintegrasi sistem serta pengembangan jaringan internet ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, setiap wakil rektor memaparkan kebijakan yang akan dilaksanakan setidaknya dalam satu tahun ini. Prof. Agus juga memaparkan kebijakan pengelolaan sumberdaya manusia, keuangan dan perencanaan. Menurutnya sumber pendanaan IPB ada dua yakni sumber dana dari pemerintah dan sumber dana dari masyarakat.

Dasar penetapan rancangan program/kegiatan 2018 meliputi perkiraan pendapatan (APBN, BPPTN BH, DM, DM-Kerjasama), program prioritas dan kebutuhan dasar, usulan program/kegiatan pada Musyawarah Perencanaan dan Pengembangan (Musrembang), kegiatan tahun sebelumnya dan program penugasan dari pemerintah. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) IPB tahun 2018 diputuskan oleh Majelis Wali Amanat (MWA) Nomor 35/MWA-IPB/2017 tanggal 27 Oktober 2017.

Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan, Prof. Dr. Ir. Erika Budiarti Laconi, MS, memaparkan kebijakan pengembangan inovasi, kewirausahaan, bisnis dan aset komersial. IPB terus mengembangkan dan membentuk peluang bisnis di era revolusi industri 4.0.

“IPB akan mengembangkan IPB Nusantara Coffee Shop dan IPB Biz Travel dan Tour. Semuanya online-web based dan android based. Selain itu kita juga mengembangkan sistem satuan usaha IPB yang terintegrasi. Akuntansi keuangan dari satuan-satuan usaha akan terintegrasi real time. Akan ada workshop dan pelatihan di satuan usaha,” terangnya.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.F memaparkan mengenai kebijakan pengembangan kerjasama dan hubungan international. Prof. Dodik mengkoordinasikan pelaksanan tugas dalam perintisan dan pengembangan kerjasama nasional dan penguatan hubungan alumni dalam rangka memajukan bidang akademika dan non akademika.

Fungsinya adalah perintisan dan pelaksanaan negosiasi dengan mitra kerjasama nasional bidang akademik dan non akademik, penguatan sinergi dan kerjasama dengan lembaga penelitian, lembaga pemerintah, swasta dan lembaga non pemerintah yang saling menguntungkan, pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja dalam implementasi kerjasama yang telah disepakati, pengelolaan pangkalan data kerjasama di seluruh unit kerja di lingkungan IPB dan monitoring, evaluasi pelaksanaan kerjasama tingkat nasional, pengelolaan data alumni untuk membangun kerjasama strategis serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama dengan Himpunan Alumni IPB.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Sc memaparkan mengenai kebijakan pengembangan pendidikan dan kemahasiswaan. Arah pengembangan kebijakan pendidikan tinggi diimplikasikan berupa kebutuhan peningkatan kemampuan berkompetisi yang semakin berbasis pengetahuan (knowledge based society).

Menurutnya, pendidikan tinggi harus mampu menghasilkan dua hal penting yakni insan berkarakter dan kreatif yang berbasis pada penguasaan ilmu pengetahuan, dan inovasi teknologi melalui konvergensi berbagai cabang keilmuan. Inovasi dalam arti teknologi yang telah diwujudkan dalam bentuk kegiatan industri yang menciptakan lapangan kerja sehingga berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan. “Kedua hal ini mustahil diwujudkan tanpa pembangunan budaya mutu di perguruan tinggi,” ujarnya.

Selain para wakil rektor, Sekretaris Institut, Dr Aceng Hidayat juga memaparkan mengenai kebijakan pengadaan barang dan jasa serta pelayanan umum. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Dr.Ir. Aji Hermawan, MM memaparkan mengenai kebijakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan Kepala Lembaga Pengembangan Institut, Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr memaparkan mengenai kebijakan pengembangan IPB.

Rektor IPB, Dr. Arif Satria pada momen penutupan rapat koordinasi mengharapkan, “Semoga rapat koordinasi manajemen ini dapat menjadi momen berharga untuk dapat berkonsolidasi antar jajaran pimpinan IPB sehingga ke depan dapat bekerja sama dengan lebih baik dan lebih erat lagi. Kita harus bisa merespon perubahan demi kemajuan IPB di masa yang akan datang. Kita bersama memiliki tugas untuk membuat branding IPB semakin terkenal dan terpilih.” (Awl/Zul)

Pewarta: Oleh: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018