Bogor (Antaranews Megapolitan) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Puan Maharani secara khusus hadir dan melepas keberangkatan 2.211 mahasiswa IPB untuk mengikuti program kuliah kerja nyata tematik atau KKN-T 2018, di Gedung Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Selasa.
   
Kehadiran Puan menyemangati para mahasiswa dan memberikan dukungan agar dapat menjalankan kegiatan KKN-T di 10 provinsi di Indonesi.
   
Puan menyebutkan, KKN-T sangat penting bagi mahasiswa ke depan dalam mengarungi kehidupan yang lebih baik.
   
"Melalui program KKN-T ini mahasiswa dapat merasakan dan memahami keinginan dan harapan yang tumbuh di dalam kehidupan masyarakat Indonesia dengan berbagai permasalahan yang ada," katanya.
   
Kegiatan KKN-T IPB merupakan suatu bentuk pendidikan di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat luar kampus, mengasah 'softskill' kemitraan, kerjasama tim lintas bidang ilmu (lintas profesi) dan jiwa kepemimpinan mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan
   
"Selain dapat merasakan langsung persoalan di lapangan, mahasiswa KKN-T memiliki pengalaman tinggal bersama masyarakat, diharapkan dapat selalu bekerjasama jalin komunikasi dengan baik terutama bagi masyarakat desa di tempat kita tinggal," kata cucu Soekarno tersebut.
   
Menurutnya, mahasiswa KKN-T merupakan duta pemerintah, yang bisa membantu program pemerintah dalam peningkatan gizi bagi masyarakat agar ke depan masa depan anak-anak Indoensia tidak kerdil, atau kurang gizi.
   
"Kurang gizi menyebabkan tidak bisa berprestasi dan kalah kompetensi dengan negara-negara lain," kata Puan mengingatkan.  
   
Rektor IPB, Dr. Arif Satria menjelaskan, KKN Tematik salah satu media untuk memperkuat kemampuan mahasiswa IPB dalam rangka menuju 'technosociopreneur university'. 
     
"KKN-T juga merupakan media bagi para mahasiswa untuk belajar dari masyarakat, memberikan sesuatu untuk masyarakat dan memperkuat diri sendiri," kata Arif.
   
Ia mengatakan, IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki berbagai disiplin ilmu dan inovasi teknologi pertanian, terpanggil untuk berperan aktif dalam meningkatkan pembangunan pertanian di Indonesia.
   
"Ini adalah salah satu kontribusi IPB untuk membangkitkan kembali pertanian di Indonesia," katanya.
   
Mantan Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB ini menegaskan kepada para mahasiswa IPB, ke depan harus mempunyai keahlian yang mumpuni, memiliki 'complex problem solving', berfikir kritis, kreatif, seorang manajemen, koordinasi dengan orang lain, kecerdasan emosional, sistem keterampilan, layanan orientasi, negosiasi, dan kemampuan kognitif.
   
"Harapannya KKN-T ini menjadikan IPB pusat keunggulan yang menghasilkan lulusan-lulusan yang berprestasi dan siap terjun di masyarakat untuk berperan serta dalam membangun masyarakat sehat, keluarga mandiri dan pendamping pembangunan yang berkualitas," kata Arif. 
   
Arif menambahkan, KKN Tematik merupakan kegiatan reguler IPB yang berkolaborasi dengan sejumlah program pemerintah melalui beberapa kementerian dan lembaga, seperti bidang infrastruktur dengan Kementerian PUPR dalam penanganan DAS Citarum, KKN kebangsaan, dan KKN dengan Kemenko PMK terkait gizi masyarakat, dan lain sebagainya.
   
"IPB punya sejumlah inovasi yang bermanfaat untuk dijadikan kebijakan nasional. Intinya melalui kegiatan ini, IPB bersinergi dengan pemerintah dalam pembangunan," kata Arif.
   
Sementara Kepala LPPM IPB, Aji Hermawan menambahkan, KKN-T IPB membantu memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat pedesaan yang dilakukan secara berkesinambungan sehingga memberikan manfaat yang optimal baik untuk masyarakat dan pemerintah daerah maupun bagi IPB.
   
Menurutnya ada empat KKN yang dilepas hari ini yakni KKN-Tematik, KKN Kebangsaan, KKN Bersama, dan KKN Revolusi Mental.
   
KKN-T IPB tahun 2018 diikuti oleh 2.211 mahasiswa yang terdiri atas 446 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen, 398 mahasiswa Fakultas Pertanian, 360 mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, 298 mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia,  230 mahasiswa Fakultas Kehutanan,220 mahasiswa Fakultas Peternakan, 79 mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, 78 mahasiswa Fakultas Matematika dan IPA, dan 83 mahasiswa Sekolah Bisnis.
   
Kegiatan ini melibatkan dosen sebanyak 250 dosen pembimbing lapang, dan 31 dosen koordinator wilayah. Lokasi KKN-T tersebar di 10 provinsi, 31 kabupaten/kota, 90 kecamatan dan 350 desa. 
   
Aji kembali menambahkan, mahasiswa KKN-Tematik IPB harus dapat menjaga kekompakan dan kerjasama dalam tim, berempati, berperilaku jujur dan disiplin.
   
"Mahasiswa bisa belajar dan menimba ilmu pengetahuan dari masyarakat serta bisa menjaga norma-norma adat istiadat masyarakat," katanya.
   
KKN-T IPB tahun 2018 mengangkat tema "Pengintegrasian Pendidikan dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Pengarusutamaan Pertanian”. 
   
Fokus program KKN-T adalah sawah dan pekarangan, pertanian terpadu berbasis peternakan, pengembangan ekonomi pertanian dan perdesaan berbasis sumberdaya lokal, pengembangan aksi ekologis dalam pengarusutamaan pertanian untuk kualitas kehidupan berkelanjutan, konservasi lingkungan, pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018