Bogor, 20/11 (ANTARA) - Pernikahan Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) dengan Aliya Rajasa dalam pandangan Ketua Bidang Komunikasi DPP Partai Amanat Nasional Bima Arya merupakan koalisi cinta antara pasangan tersebut dan bukan koalisi politik.

"Kalaupun nantinya pernikahaan tesebut berekses politik, itu benar. Pasalnya orang tua keduanya merupakan pejabat penting," katanya saat ditemui di Acara Orientasi dan "upgrading di Bogor, Minggu.

Pernikahan kedua pasangan itu akan digelar pada 24 November 2011 di Istana Cipanas dan resepsinya pada 26 November 2011, di Jakarta Convention Center (JCC).

Bima menilai wajar saja jika pernikahan Ibas dan Aliya Rajasa juga selalu dikait-kaitkan dengan konstalasi Pilpres 2014 oleh kalangan pengamat politik.

Bahkan, ada pengamat yang berani memprediksi bahwa calon presiden dari Partai Demokrat pada Pilpres 2014 adalah Hatta Rajasa.

Terkait dengan wacana itu ia menampik bila Hatta akan jadi Capres Demokrat. "Belum tentu juga setelah jadi besan SBY, Hatta pasti menjadi Capres Demokrat, Dan tidak mungkin juga PAN menjadi underbow Partai Demokrat. Jika itu dilakukan, saya pengurus pertama yang akan keluar," katanya.

Pernyataan serupa juga disampaikan Kuntum Khairu.

Ketua Umum Garda Muda Nasional --organisasi sayap Partai Amanat Nasional-- itu menegaskan, pernikahaan tersebut jangan dikait-kaitkan dengan politik.

"Kalau yang menikah itu putra dan putri anak petinggi politik adalah benar. Namun jika itu dikatakan pernikahaan politik akan jadi keliru. Karena pernikahan keduanya  adalah takdir Tuhan, bukan rekayasa politik." jelas Kuntum Khairu.

Terkait besarnya peluang Hatta Rajasa maju menjadi Capres 2014 dan diusung oleh Partai Demokrat, setelah Menko Ekuin itu menjadi keluarga besar SBY, Kuntum menganggapnya dua hal berbeda antara pernikahaan Ibas dan Aliya dengan Pilpres.

"Kalau Pilpres itu murni soal politik, bicara politik itukan dinamis, jadi prediksi tersebut masih sumir," katanya.

"Kalaupun Hatta Rajasa benar-benar menjadi salah satu kandidat Presiden 2014, pasti sudah melalui proses politik yang benar, termasuk mekanisme partai yang dipimpinnya yakni PAN. Hatta itu kan Ketua Umum PAN, tentunya dia melewati proses diinternal partainya dulu bukan partai orang lain (Partai Demokrat)," ujar alumnus Ponpes Gontor Jawa Timur itu.

Ia menambahkan kalaupun benar terwujud Hatta menjadi salah satu kandidat Presiden, itu pasti karena kapabilitas dan integritas pribadinya yang baik.

"Hatta itu sangat berpengalaman di pemerintahaan dan sudah menjabat sebagai Menteri beberapa kali serta memiliki prestasi yang baik," ujarnya.

Maswandi
    

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011