Bogor (Antara Megapolitan) - Usaha peternakan ayam pedaging berkembang pesat dan  mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kondisi ini mendorong peningkatan konsumsi daging ayam. Hal ini perlu dibarengi kualitas sumber daya manusia yang mengerti pentingnya bahan pangan sehat. Sebab, masyarakat membutuhkan protein hewani yang berkualitas dan sehat. Masyarakat berharap dapat mengkonsumsi daging, namun tidak menyebabkan kelebihan kolesterol.

Isu ini melatarbelakangi Rifai Anugrah, mahasiswa Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (FMIPA IPB) melakukan penelitian mengenai penurunan kolesterol pada ayam. Penelitian ini di bawah bimbingan Dr. AE Zainal Hasan.

Kolesterol dibutuhkan dalam tubuh, namun memiliki batas tertentu. Kenaikan kadar kolesterol  dalam darah akan mengakibatkaan penumpukan kolesterol pada dinding arteri. Karena itulah, maka Rifai melakukan penelitian untuk menurunkan kandungan kolesterol daging dengan menurunkan kadar kolesterol dalam darahnya.

Penurunan kadar kolesterol dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya dengan konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi. Rifai memilih menggunakan oncom yang merupakan ampas tahu yang memiliki kandungan serat kasar cukup tinggi.

“Ampas tahu ini dipilih karena selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai pakan ternak dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Fermentasi ampas tahu mejadi oncom akan meningkatkan serat kasar, dan kapangnya akan mensintesis karoten. Senyawa ini dapat menurunkan kadar klesterol,” kata Rifai.

Selanjutnya, ayam diberikan pakan berupa campuran oncom dan propolis. Pakan dibuat dengan mencampur pakan standar dengan oncom dan propolis mentah yang dibagi menjadi lima komposisi berbeda. Kemudian dilakukan pemeriksaan kadar total kolesterol sebanyak tiga kali, yaitu pada minggu ke-0, kesatu, dan kedua setelah pemberian pakan tersebut.

Hasilnya menunjukkan dengan komposisi propolis yang semakin banyak pada komposisi propolis dan oncom akan menyebabkan penurunan kadar kolesterol ayam. Hal ini disebabkan karena propolis dapat menghambat biosintesis kolesterol. Penghambatan ini terjadi akibat proses inhibisi propolis dengan HMG-KoA reduktase yaitu enzim kunci dalam pembentukan kolesterol di dalam tubuh.

Ditanya mengenai harapan dari hasil penelitian ini, Rifai berkata,“Saya berharap penelitian ini bisa membantu peternak menghasilkan produk ayam yang sehat dan memiliki bobot badan yang baik untuk masyarakat. Semoga bisa menjadi produk pangan pilihan yang lebih sehat untuk dikonsumsi.” (KMU/ris)

 

Pewarta: Oleh: Humas IPB/Rifai Anugrah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018