Karawang (Antaranews Megapolitan) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya akan melakukan evaluasi manageman "Conservasi Response Unit-CRU" pascakematian gajah jinak bernama Bunta yang ditemukan di Dusun Jamur Batang, Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur.

"Kita akan evaluasi (CRU). Nanti kita akan panggil, bersama Pak Dirjennya, " katanya usai mengecek sampah mudik di rest area kilometer 57 Tol Jakarta-Cikampek, Rabu.

Nurbaya mengaku, prihatin atas adanya pembunuhan gajah yang lokasinya hanya berjarak 400 meter dari lokasi CRU Serbajadi. Kondisi itu terjadi karena jumlahnya personilnya terbatas.

Kasus pembunuhan gajah bernama bunta itu sendiri sudah ditangani oleh Polres setempat yang dibantu oleh Gakum KLHK dan BKSDA Aceh.

Saat ini, pengambilan sampel organ usus, limpa, jantung dan ginjal telah dilakukan untuk uji laboratorium. Sampel lainnya yang diambil?ialah sisa gading kiri sepanjang 46 centimeter dan gading kanan yang masih utuh sepanjang 148 centimeter.

Untuk diagnosa sementara, menurut BKSDA Aceh adalah keracunan, yakni berdasarkan kerusakan dan perubahan di organ-organ usus. Organ ususnya mengalami pendarahan, sedangkan jantung, hati dan paru bengkak.

"Ada cairan di rongga dada yang keruh dan ada buah kuini di sekitar usus. Jadi bisa dikatakan gajah diracun dengan buah kuini dan karena ditemukan buah itu di sekitar mayat gajah," kata Siti.

Menurut dia, populasi penyebaran gajah di Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam (NAD) terdapat di 19 kabupaten dari 23 kabupaten/kota.?

Hewan bertubuh besar itu tersebar di hutan konservasi sebanyak 25 persen,?hutan lindung dan produksi 55 persen dan sisanya berada di lokasi umum.?

Sedangkan dari hasil survei BKSDA tahun 2017 terdapat 539 ekor gajah yang masih hidup.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018