Bogor (Antaranews Megapolitan) - Tim peneliti Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (Fema IPB) membuat minuman jeli  dari sayur okra dan buah stroberi. Peneliti tersebut beranggotakan : Prof. Evy Damayanthi, Brian Sugara, dan Karsi Ambarwati.

“Minuman ini sebagai salah satu pengembangan produk berbahan dasar sayur okra dan buah stroberi. Minuman ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk membantu meningkatkan konsumsi sayur dan  buah. Sebab, minuman jeli merupakan salah satu minuman yang banyak digemari oleh semua kalangan,” kata Prof. Evy.

Selain dijadikan sebagai obat tradisional dan bahan masakan, sayur okra juga dapat dijadikan minuman jeli karena tekstur okra yang kenyal serta berlendir. Namun rasa, warna, dan aroma langu pada okra tersebut kurang cocok untuk dijadikan minuman jeli.

“Oleh karena itu, dilakukan penambahan perisa alami dengan buah. Salah satu buah yang memiliki sifat pewarna alami dan rasa yang manis segar adalah stroberi. Stroberi juga kaya antioksidan dan memiliki khasiat yang sangat banyak. Di samping itu, stroberi juga mengandung vitamin C, serat, folat, kalium, serta rendah kalori,” ungkap Prof. Evy.

Walhasil, minuman jeli okra dan stroberi ini mengandung kalium dan natrium yang membantu menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh. Penelitian ini telah dipresentasikan pada pertemuan Ikatan Profesor Indonesia-Malaysia (IPIMA) di Malaysia pada tanggal 6-9 November 2017. Menurut Prof. Evy, okra merupakan sejenis sayuran yang berasal dari Afrika, namun pemanfaatannya di Indonesia masih sangat sedikit. Hal ini dikarenakan masih sedikitnya masyarakat yang mengenal sayuran ini.

Padahal okra dapat berfungsi sebagai obat tradisional. Okra sangat baik dikonsumsi penderita kanker, diabetes, hipertensi, dan rabun jauh, karena tingginya kandungan antioksidan yang terdapat pada sayuran ini. “Dalam seratus gram polong okra mengandung 33 kilo kalori, 1,93 gram protein, 3,2 gram serat pangan, 82 miligram kalsium, 299 miligram kalium, 7 miligram natrium, 23 miligram vitamin C, 60 μg folat, 716 IU vitamin A, dan 31,3 μg vitamin K.

Pada penelitian dibuat lima formulasi perbandingan sari okra dan sari stroberi yaitu 100:0 (F1), 80:20 (F2), 70:30 (F3), 60:40 (F4), dan 50:50 (F5). Berdasarkan pertimbangan dari hasil organoleptik  atau daya terima panelis terhadap masing-masing formula dan hasil analisis kandungan gizi terbaik, didapatkan formula F2 (perbandingan sari okra dan sari stroberi  80 : 20) sebagai formula terpilih.

Kontribusi zat gizi kalium dan natrium terhadap angka kecukupan gizi (AKG)  formula terpilih (F2)  ini yaitu 2,8 persen kalium dan 1,8 persen natrium. Nilai ekonomis harga mineral per satu satuan (miligram) pada produk terpilih (F2) adalah Rp 22 per miligram untuk kalium dan Rp 106 per miligram untuk natrium. (WWM/ris)

Pewarta: Oleh: Humas IPB/Prof. Dr. Ir. Evy Damayanthi, MS

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018