Bogor (Antaranews Megapolitan) - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Arif Satria bersama Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Prof. Dr. Thomas Djamaluddin lanjutkan kerjasama di bidang pengembangan satelit penginderaan jauh. Kerjasama ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan bangsa Indonesia. Jalinan kerjasama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepakatan antara IPB dan LAPAN di Rancabungur Bogor (3/4).

“Pada tahun 2010, IPB pertama kali menjalin kerjasama dengan LAPAN untuk jangka waktu kerjasama lima tahun plus dua tahun perpanjangan. Kini kerjasama ini kita perkuat lagi dengan melanjutkan kerjasama untuk tahun 2018-2023,” ujar Rektor IPB.

Untuk lima tahun ke depan, kerjasama ini akan difokuskan pada bidang pengembangan Pusat Teknologi Satelit, Pusat Teknologi Data Pengindraan Jarak Jauh, dan Pusat Pemanfaatan Pengindraan Jarak Jauh.

“Melalui data satelit ini, kita bisa memperkirakan luasan lahan pertanian beserta produktivitasnya. Hal ini karena satelit didukung dengan kamera atau pencitra yang mampu membedakan padi baru tumbuh hingga padi siap panen," ungkapnya.  

Harapannya ke depan, pemerintah khususnya Kementrian Pertanian dapat mengajak perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan peningkatan program pembangunan bidang pertanian dan merumuskan secara akurat. Tidak lagi terjebak dengan angka-angka yang sifatnya ramalan atau prediksi yang akurasinya rendah.

“Pemerintah bisa melakukan kerjasama dengan LAPAN untuk dapat dengan cepat membedakan padi yang siap panen,” kata Rektor.

Selain IPB, pada kesempatan yang sama ada empat perguruan tinggi lain yang juga melakukan kerjasama dengan LAPAN. Yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Universitas Syah Kuala, Surya University dan Universaitas Bandar Lampung. Kerjasama ini terkait bidang pengembangan satelit dan pemanfaatan data satelit.

Kepala LAPAN Prof. Dr. Thomas Djamaluddin mengatakan kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia fungsinya untuk memperkuat kompetensi dua belah pihak. LAPAN dapat memberikan kontribusi pengembangan penguasan teknologi antariksa, teknologi data dan informasi untuk memperkuat  pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi.  LAPAN sendiri dapat memperoleh manfaat dari kerjasama ini dalam pengembangan kapasitas sumberdaya manusianya.

“Selama ini kami sudah bekerjasama dengan perguruan tinggi yaitu IPB dan telah meluncurkan satelit LAPAN A3 atau yang biasa disebut LAPAN-IPB. LAPAN-IPB memiliki misi tersendiri. Yakni untuk pemotretan permukaan bumi, khususnya lahan pertanian. Untuk pemantauan kapal laut, pengukuran medan magnet bumi dan uji hasil kerekayasaan LAPAN star sensor dan reaction wheel untuk kendali satelit," terang Thomas.

Selain penandatangan kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia, LAPAN juga meresmikan antena S-Xband Mission Control Center. Antena S-Xband Mission Control Center ini terintegrasi dengan bangunan pusat pengendali misi satelit di LAPAN, juga dapat menerima data Automatic Identification System (AIS) yang berasal dari kapal-kapal laut di seluruh dunia.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Dr. Muhammad Dimyati, perwakilan Komisi VII DPR RI, Drs. Nawawi Saleh, jajaran staf LAPAN, pihak swasta dan masyarakat. (Awl/Zul)

Pewarta: Oleh: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018