Bekasi, 24/12 (ANTARA) - Sedikitnya tiga perumahan yang berada di lintasan Kali Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir luapan air sungai, Senin dini hari.
Pantauan ANTARA melaporkan, musibah banjir tersebut berlangsung di dua kecamatan yakni Kecamatan Bekasi Selatan di RW05 Kelurahan Margajaya dan Perumahan Kemang Pratama III, sedangkan di Kecamatan Jatiasih terjadi di Perumahan Pondokgede Permai.
"Air Kali Bekasi mulai meluap pada pukul 00.30 WIB saat mayoritas warga sedang tidur. Tiba-tiba air sudah sepinggang orang dewasa," ujar Ketua RT 005 RW 01 Margajaya, Yadi Setiadi.
Dia mengatakan, banjir mengakibatkan sebanyak 256 rumah yang dihuni warga sekitar kemasukan air dan merusak sejumlah barang berharga.
"Barang yang rusak mayoritas elektronik seperti kulkas, penanak nasi, tv, dan sejenisnya. Karena, saat air masuk listriknya masih menyala. Pemiliknya tidak berani mencabut kabel karena takut kesetrum," ujarnya.
Akibat bajir yang berlangsung selama tiga jam itu, para penguni rumah mengungsi ke pinggir Jalan Raya Ahmad Yani dengan menggelar tikar dan kasur.
Banjir juga melanda salah satu pemukiman elit di Kota Bekasi yakni Perumahan Kemang Pratama III yang posisinya tepat berada di pinggir Kali Bekasi.
"Airnya mulai meluap ke jalan sejak pukul 23.00 WIB dengan ketinggian sekitar 40 centimeter. Beruntung airnya tidak sampai masuk rumah, tapi cuma sampai teras saja," kata Neng (28), warga setempat.
Menurut dia, luapan air Kali Bekasi itu meninggalkan lumpur yang membuat akses jalan menjadi licin dan tampak kotor.
Kondisi yang sama juga dialami warga di Perumahan Pondok Gede Permai. Warga khawatir tingginya debit air akan mengakibatkan tanggul di lokasi setempat jebol.
"Lokasi perumahan kami adalah pertemuan dari aliran Kali Bekasi dan Kali Cikeas. Setiap musim hujan tiba, seluruh warga selalu was-was jebolnya tanggul Kali Cikeas yang mengelilingi perumahan kami," kata warga setempat, Resti Windarti (37).
Menurut dia, rumahnya hampir setiap tahun mengalami banjir rata-rata di atas 2 meter karena lokasi perumahan yang berada tepat di bawah aliran sungai.
"Harapan kami jangan setengah-setengah ketika memperbaiki tanggul, saya percaya Pemkot Bekasi akan memperhatikan warganya dan mencari solusi terbaik," katanya.
Menurut dia, peristiwa banjir dini hari tadi mengakibatkan beberapa titik tanggul sudah ada yang bocor.
"Tidak mustahil perumahan kami akan tenggelam oleh meluapnya Kali Cikeas," demikian Resti.
Andi F
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
Pantauan ANTARA melaporkan, musibah banjir tersebut berlangsung di dua kecamatan yakni Kecamatan Bekasi Selatan di RW05 Kelurahan Margajaya dan Perumahan Kemang Pratama III, sedangkan di Kecamatan Jatiasih terjadi di Perumahan Pondokgede Permai.
"Air Kali Bekasi mulai meluap pada pukul 00.30 WIB saat mayoritas warga sedang tidur. Tiba-tiba air sudah sepinggang orang dewasa," ujar Ketua RT 005 RW 01 Margajaya, Yadi Setiadi.
Dia mengatakan, banjir mengakibatkan sebanyak 256 rumah yang dihuni warga sekitar kemasukan air dan merusak sejumlah barang berharga.
"Barang yang rusak mayoritas elektronik seperti kulkas, penanak nasi, tv, dan sejenisnya. Karena, saat air masuk listriknya masih menyala. Pemiliknya tidak berani mencabut kabel karena takut kesetrum," ujarnya.
Akibat bajir yang berlangsung selama tiga jam itu, para penguni rumah mengungsi ke pinggir Jalan Raya Ahmad Yani dengan menggelar tikar dan kasur.
Banjir juga melanda salah satu pemukiman elit di Kota Bekasi yakni Perumahan Kemang Pratama III yang posisinya tepat berada di pinggir Kali Bekasi.
"Airnya mulai meluap ke jalan sejak pukul 23.00 WIB dengan ketinggian sekitar 40 centimeter. Beruntung airnya tidak sampai masuk rumah, tapi cuma sampai teras saja," kata Neng (28), warga setempat.
Menurut dia, luapan air Kali Bekasi itu meninggalkan lumpur yang membuat akses jalan menjadi licin dan tampak kotor.
Kondisi yang sama juga dialami warga di Perumahan Pondok Gede Permai. Warga khawatir tingginya debit air akan mengakibatkan tanggul di lokasi setempat jebol.
"Lokasi perumahan kami adalah pertemuan dari aliran Kali Bekasi dan Kali Cikeas. Setiap musim hujan tiba, seluruh warga selalu was-was jebolnya tanggul Kali Cikeas yang mengelilingi perumahan kami," kata warga setempat, Resti Windarti (37).
Menurut dia, rumahnya hampir setiap tahun mengalami banjir rata-rata di atas 2 meter karena lokasi perumahan yang berada tepat di bawah aliran sungai.
"Harapan kami jangan setengah-setengah ketika memperbaiki tanggul, saya percaya Pemkot Bekasi akan memperhatikan warganya dan mencari solusi terbaik," katanya.
Menurut dia, peristiwa banjir dini hari tadi mengakibatkan beberapa titik tanggul sudah ada yang bocor.
"Tidak mustahil perumahan kami akan tenggelam oleh meluapnya Kali Cikeas," demikian Resti.
Andi F
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012