Hamas dan Jihad Islam membahas pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata, pelanggaran rezim zionis biadab Israel terhadap kesepakatan tersebut, dan perkembangan terkait dimulainya kembali pembicaraan dengan rezim zionis.
Pertemuan yang berlangsung di Qatar tersebut mempertemukan Kepala Dewan Pimpinan Hamas Mohammed Darwish dan Pemimpin Jihad Islam Ziyad al-Nakhalah, bersama wakilnya, Mohammed al-Hindi, menurut pernyataan Hamas, Kamis (13/3).
Pernyataan tersebut mencatat bahwa kedua kelompok perlawanan Palestina itu menekankan perlunya kepatuhan penuh terhadap semua ketentuan gencatan senjata, khususnya mengenai penarikan Israel dari Koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir, pembukaan perlintasan perbatasan, dan penerapan protokol kemanusiaan.
Mereka juga menekankan pentingnya memastikan pengiriman semua pasokan penting ke Gaza dan melanjutkan fase kedua dari kesepakatan tiga fase tanpa syarat.
Pernyataan itu menegaskan kembali perlawanan tetap berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian gencatan senjata dengan setia dan sepenuhnya siap untuk terus melaksanakannya.
Selain itu, kedua delegasi mengutuk kejahatan Israel di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki, termasuk penghancuran kamp pengungsi di Jenin dan Nur Shams, serta pencegahan jamaah untuk beribadah di Masjid Ibrahimi, menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap tempat dan wakaf keagamaan Islam.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Hamas: Proposal baru hindari kesepakatan Gaza
Baca juga: Hamas umumkan kelanjutan negosiasi gencatan senjata Gaza dengan Israel di Qatar
Editor : Budi Setiawanto
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025