PTPN IV PalmCo mengoptimalkan pemanfaatan lahan tanam ulang kelapa sawit dengan mengembangkan penanaman jagung guna mendukung percepatan ketahanan pangan sebagai implementasi salah satu Astacita pemerintah.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan, PTPN IV PalmCo yang merupakan bagian grup PTPN, menjalankan amanat pemerintah dalam hal ketersediaan lahan.

"Mulai akhir Januari lalu, perusahaan telah melaksanakan penanaman jagung serentak di beberapa unit kerja dan areal petani mitra yang tersebar di lima provinsi yaitu Sumatera Utara, Jambi, Kalimantan Timur, Jawa Barat, dan Riau. Sebulan berjalan, kurang lebih hampir 8 hektare jagung telah ditanam," ujar Jatmiko.

Penanaman jagung pipil dilaksanakan secara tumpang sari di areal replanting atau peremajaan sawit serta areal hiaten. Hiaten adalah wilayah terbuka di perkebunan kelapa kelapa sawit yang terjadi akibat akibat kekosongan titik tanam. Untuk beberapa provinsi, juga ditanam di lahan peremajaan sawit rakyat binaan.

Menurut Jatmiko, pemanfaatan daerah hiaten dengan sistem tanam tumpangsari tersebut didukung bahwa jagung dapat tumbuh baik di bawah intensitas cahaya yang rendah atau di bawah naungan tajuk yang tinggi.

"Untuk tahun ini, dari 20,9 ribu Ha kebun sawit yang diremajakan di lahan perusahaan, sebesar 3.000 Ha kita harapkan dapat ditanami jagung," kata Jatmiko.

Baca juga: Satu peta hutan tertibkan lahan sawit
Baca juga: ESDM: Implementasi biodiesel 50 perlu tambahan lahan sawit

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025