Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi optimistis operasional proyek infrastruktur duplikasi Jembatan Layang Jalan Raya Jatiwaringin, Kecamatan Pondokgede dapat meminimalisasi titik kemacetan di wilayah setempat.

"Minimal satu dari 19 titik kemacetan yang saat ini ada di Kota Bekasi, bisa hilang dengan operasional duplikasi jembatan ini," katanya seusai meresmikan proyek duplikasi atau perluasan Jembatan Layang Jatiwaringin Pondokgede di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM4 Jatiwaringin Raya, Senin siang.

Menurut dia, jembatan duplikasi tersebut saat ini telah diperlebar 12 meter dengan panjang 118 meter guna menambah kapasitas tampung kendaraan yang melintasi kawasan itu.

Dengan operasional jembatan baru tersebutu, maka kendaran yang akan menyeberangi Jalan Tol Jakarta-Cikampek terbagi menjadi dua jalur untuk kedua arahnya.

"Selama ini kan hanya satu jembatan saja, sehingga terjadi penyempitan arus di jembatan layang, namun setelah kita tambah jembatannya, diharapkan kemacetan akibat situasi itu tidak terjadi lagi," katanya.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi Tri Adhiyanto mengatakan kegiatan tersebut menghabiskan anggaran total Rp43 miliar dari bantuan Pemprov DKI Jakarta pada 2017 dan sisanya Rp8 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi 2017.

"Ini adalah program rencana strategis Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi 2013-2018. Lokasi ini salah satu dari 19 titik macet yang ada di Kota Bekasi," katanya.

Kegiatan itu merupakan yang kali kedua dijalankan pihaknya setelah merealisasikan kegiatan serupa pada 2017 di Jembatan Layang Bekasi Timur depan GT Bekasi Timur Jalan Joyomartono.

"Harapan kami alur transortasi publik termasuk ekspedisi barang yang berkaitan dengan perekonomian masyarakat di Kota Bekasi bisa berlangsung lancar," katanya.
(Advertorial Humas Pemkot Bekasi)

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018