Depok, 13/12 (ANTARA) - Pemerintah Kota menyatakan siap membangun jembatan permanen untuk menggantikan jembatan gantung yang menghubungkan dua provinsi yaitu antara Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kota Depok, Jawa Barat dengan Kampung Bambon, Kelurahan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.

"Kami akan melakukan diskusi terlebih dahulu dengan warga setempat bagaimana seperti apa jembatan tersebut dibangun," kata Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, di Depok, Rabu.

Jembatan gantung yang hampir tidak terawat tersebut mendapat perhatian dari dua pimpinan daerah setempat. Pada Sabtu (8/12) lalu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau langsung ke lokasi jembatan, sehari kemudian, Minggu (9/12), giliran Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf datang berkunjung.

Ia mengatakan jembatan itu akan dibangun menggunakan anggaran dari APBD Provinsi Jawa Barat tahun 2013. Untuk itu kata dia pihaknya telah menentukan titik lahan yang akan dibangun jembatan di RW 7 Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.

"Lokasi jembatan milik pemerintah ini berbeda dengan yang dibangun sendiri oleh Marhusin (pemilik jembatan gantung)," katanya.

Dikatakannya ternyata jembatan tersebut sepenuhnya milik swasta, karena ini menyangkut kepentingan orang banyak, maka harus difasilitasi pemerintah.

Menurut dia ada dua alternatif yang ditawarkan pada warga mengenai lebar jembatan yang akan dibangun. Alternatif pertama yaitu jembatan dibangun selebar 2,4 meter yang berarti hanya bisa dilalui oleh motor.

Sedangkan alternatif kedua yaitu lebar jembatan 3,25 meter yang berarti bisa dilalui oleh mobil. Alternatif tersebut akan dibicarakan terlebih dahulu dengan warga sekitar, lebar jalan seperti apa yang terbaik sesuai dengan kondisi lingkungan.

Menurut Nur Mahmudi titik lokasi pembangunan jembatan di wilayah Depok sudah tersedia karena lahan itu merupakan fasilitas sosial/ fasilitas umum yang dimiliki pemerintah Depok.

Namun pemerintah Kota Depok masih harus menjajaki pembebasan lahan yang ada di wilayah Jakarta. Kita sudah bebas mendirikan tiang karena tanah ini memang milik pemerintah.

Untuk itu ia berharap Pemprov DKI Jakarta bisa juga menentukan titik mana yang akan dijadikan tiang jembatan. "Pemprov DKI harus siap juga tentukan titik jembatan agar segera bisa terhubung," ujarnya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Alam (Bimasda), Enco Kuryasa, mengatakan besar biaya yang dikeluarkan untuk membangun jembatan sesuai dengan lebar jembatan yang dibangun.

Ia memperikarakan dana yang dibutuhkan untuk membangun jembatan dengan panjang 170 meter dan lebar 2,4 meter yaitu sekitar Rp 3 miliar. Sementara untuk lebar 3,25 meter dengan panjang yang sama, membutuhkan dana sebesar Rp 6 miliar.


Feru L

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012