Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Gugum Gumelar bocah 10 tahun warga Kampung Jayabakti, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjadi korban gigitan anjing liar saat hendak ke mushola untuk mengaji bersama rekan-rekannya.
"Anak saya digigit anjing liar empat hari yang lalu saat hendak pergi mengaji di salah satu mushola di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar," kata ibu korban Yeni kepada sejumlah warga di Sukabumi, Kamis.
Menurutnya, akibat gigitan anjing liar di mata kaki kiri terdapat luka robek. Selain itu, anaknya tersebut saat ini masih lemah dan tubuhnya panas serta demam walaupun sudah diobati.
Informasinya serangan anjing gila tersebut saat Gugum terpeleset karena jalan menuju musola licin dan berlumpur. Di saat bocah ini hendak bangun tiba-tiba anjing liar yang tidak ada pemiliknya menyerang korban.
Ibunya pun hingga kini masih khawatir takut anak kesayangannya tersebut terinfeksi virus rabies dari air liur anjing tersebut. Apalagi kondisi kesehatannya pun terus menurun.
"Saya sudah membawanya ke rumah sakit dan Gugumpun diberikan obat tetapi tidak dirawat inap," tambahnya.
Yeni mengatakan di kampung tersebut memang banyak anjing liar dan peliharaan warga. Tidak jarang hewan karnivora itu menyerang dan mengganggu warga yang tengah melintas.
Dari data yang diperoleh Antara, kasus gigitan anjing liar tersebut cukup tinggi untuk di wilayah Kecamatan Cikembar. Bahkan pada pertengahan 2017 lima warga di Kampung/Desa Kertaharja menjadi korban gigitan anjing liar.
Bahkan, pihak kepolisian pun harus turun tangan memburu anjing liar yang kerap menyerang warga. Selain itu, tim dari Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi harus turun tangan untuk memberikan vaksin antirabies.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Anak saya digigit anjing liar empat hari yang lalu saat hendak pergi mengaji di salah satu mushola di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar," kata ibu korban Yeni kepada sejumlah warga di Sukabumi, Kamis.
Menurutnya, akibat gigitan anjing liar di mata kaki kiri terdapat luka robek. Selain itu, anaknya tersebut saat ini masih lemah dan tubuhnya panas serta demam walaupun sudah diobati.
Informasinya serangan anjing gila tersebut saat Gugum terpeleset karena jalan menuju musola licin dan berlumpur. Di saat bocah ini hendak bangun tiba-tiba anjing liar yang tidak ada pemiliknya menyerang korban.
Ibunya pun hingga kini masih khawatir takut anak kesayangannya tersebut terinfeksi virus rabies dari air liur anjing tersebut. Apalagi kondisi kesehatannya pun terus menurun.
"Saya sudah membawanya ke rumah sakit dan Gugumpun diberikan obat tetapi tidak dirawat inap," tambahnya.
Yeni mengatakan di kampung tersebut memang banyak anjing liar dan peliharaan warga. Tidak jarang hewan karnivora itu menyerang dan mengganggu warga yang tengah melintas.
Dari data yang diperoleh Antara, kasus gigitan anjing liar tersebut cukup tinggi untuk di wilayah Kecamatan Cikembar. Bahkan pada pertengahan 2017 lima warga di Kampung/Desa Kertaharja menjadi korban gigitan anjing liar.
Bahkan, pihak kepolisian pun harus turun tangan memburu anjing liar yang kerap menyerang warga. Selain itu, tim dari Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi harus turun tangan untuk memberikan vaksin antirabies.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018