Bogor (Antara Megapolitan) - Bisnis di dunia memasuki era baru, dimana besar belum tentu sukses berta han di era perubahan yang sangat dinamis, inovasi masih menjadi kunci dalam mengelola keberlanjutan bisnis di masa depan.
Hal ini terungkap dalam acara international guest lecture yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Ilmu Manajemen, Departemen Manajemen, Institut Pertanian Bogor (IPB) di Auditorium Abdul Muis Nasution, Kampus IPB Dramaga, Bogor (12/12).
Acara yang menghadirkan Dr. Didier Carre, konsultan Development Innovation Strategy dari Montgomery Conseil, Prancis ini dihadiri oleh dosen dari berbagai perguruan tingggi serta mahasiswa yang terdiri dari program sarjana dan pascasarjana.
Ketua Program Pascasarjana Ilmu Manajemen IPB, Dr. Jono M. Munandar mengatakan program studi sengaja mengundang Dr. Didier karena memiliki banyak pengalaman dalam menangani per usahaan-perusahaan multinasion al, seperti Exxon Mobil.
“Didier termasuk konsultan manajemen yang handal dan sangat berpengalaman dalam menangani perusahaan-perusahaa n besar, oleh karena itu sangat baik sekali apabila kita bisa belajar dari beliau. Dr. Didier memiliki keahlian dalam mengenali isu-isu strategic bisnis di tingkat global, hal ini relevan dengan mata kuliah manajemen strategic dan global manajemen yang diajarkan di program pascasarjana ilmu manajemen IPB,†jelas Jono.
Sementara itu, Ketua Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB, Dr. Mukhamad Najib, dalam sambutan pembukaannya mengatakan bahwa revolusi internet telah mendorong terjadinya efisiensi di segala lini serta kecepatan da lam bertindak.
Pemenang persaingan saat ini, menurut Najib, belum tentu perusahaan besar, mengingat semakin besar semakin kurang lincah dalam merespon lingkungan bisnis yang sangat cepat sekali berubah.
Najib menjelas kan, saat ini konsumen menjadi sangat demanding dan kurang loyal pada satu brand atau perusahaan.
Siapa saja yang bisa menjawab kebutuhan konsumen dengan cepat, efisien dan inovatif maka akan lebih menarik bagi konsumen.
Oleh karena itu inovasi yang terus-menerus saat ini masih menjadi kunci daya saing perusahaan di tengah pasar yang dinamis.
Dalam kuliahnya yang berjudul â€From Business Strategy to Lean Start up Agilityâ€, Dr. Didier menjelaskan bahwa saat ini sedang terjadi transformasi digital yang menuntut organisasi untuk bisa melakukan optimasi dalam tiga hal, yaitu optimasi dalam proses bisnis, optimasi dalam menciptakan customer experience dan optimasi model bisnis yang lebih fleksibel, sehingga memungkinkan untuk melakukan disrupsi.
Tidak kalah penting, menurut Didier, untuk bisa lebih mudah adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar dan mampu meresponnya dengan cepat maka perusahaan perlu mengembangkan lean business model, dimana bisnis menjadi sangat ramping namun dinamis.
Najib berpesan kepada mahasiswa untuk selalu update terhadap perkembangan keilmuan di bidangnya.
“Menghadiri international guest lecture sangat penting bagi mahasiswa maupun dosen agar selalu update dengan apa yang sedang menjadi isu-isu strategis di bidang keilmuannya,†jelas Najib.
Dalam kesempatan tersebut Najib juga menekankan pentingnya membangun jejaring dengan profesional dari berbagai negara. Menurut Najib, dengan jejaring yang baik, kita bisa meningkatkan daya saing kita.
"Karena jejaring profesional antar negara dapat berperan sangat penting dalam me-leverage diri kita kalau kita tekun mengelolanya. Kita bisa menyaksikan banyak disrupsi terjadi dalam dunia bisnis akhir-akhir ini modalnya adalah jejaring," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Hal ini terungkap dalam acara international guest lecture yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Ilmu Manajemen, Departemen Manajemen, Institut Pertanian Bogor (IPB) di Auditorium Abdul Muis Nasution, Kampus IPB Dramaga, Bogor (12/12).
Acara yang menghadirkan Dr. Didier Carre, konsultan Development Innovation Strategy dari Montgomery Conseil, Prancis ini dihadiri oleh dosen dari berbagai perguruan tingggi serta mahasiswa yang terdiri dari program sarjana dan pascasarjana.
Ketua Program Pascasarjana Ilmu Manajemen IPB, Dr. Jono M. Munandar mengatakan program studi sengaja mengundang Dr. Didier karena memiliki banyak pengalaman dalam menangani per usahaan-perusahaan multinasion al, seperti Exxon Mobil.
“Didier termasuk konsultan manajemen yang handal dan sangat berpengalaman dalam menangani perusahaan-perusahaa n besar, oleh karena itu sangat baik sekali apabila kita bisa belajar dari beliau. Dr. Didier memiliki keahlian dalam mengenali isu-isu strategic bisnis di tingkat global, hal ini relevan dengan mata kuliah manajemen strategic dan global manajemen yang diajarkan di program pascasarjana ilmu manajemen IPB,†jelas Jono.
Sementara itu, Ketua Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB, Dr. Mukhamad Najib, dalam sambutan pembukaannya mengatakan bahwa revolusi internet telah mendorong terjadinya efisiensi di segala lini serta kecepatan da lam bertindak.
Pemenang persaingan saat ini, menurut Najib, belum tentu perusahaan besar, mengingat semakin besar semakin kurang lincah dalam merespon lingkungan bisnis yang sangat cepat sekali berubah.
Najib menjelas kan, saat ini konsumen menjadi sangat demanding dan kurang loyal pada satu brand atau perusahaan.
Siapa saja yang bisa menjawab kebutuhan konsumen dengan cepat, efisien dan inovatif maka akan lebih menarik bagi konsumen.
Oleh karena itu inovasi yang terus-menerus saat ini masih menjadi kunci daya saing perusahaan di tengah pasar yang dinamis.
Dalam kuliahnya yang berjudul â€From Business Strategy to Lean Start up Agilityâ€, Dr. Didier menjelaskan bahwa saat ini sedang terjadi transformasi digital yang menuntut organisasi untuk bisa melakukan optimasi dalam tiga hal, yaitu optimasi dalam proses bisnis, optimasi dalam menciptakan customer experience dan optimasi model bisnis yang lebih fleksibel, sehingga memungkinkan untuk melakukan disrupsi.
Tidak kalah penting, menurut Didier, untuk bisa lebih mudah adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar dan mampu meresponnya dengan cepat maka perusahaan perlu mengembangkan lean business model, dimana bisnis menjadi sangat ramping namun dinamis.
Najib berpesan kepada mahasiswa untuk selalu update terhadap perkembangan keilmuan di bidangnya.
“Menghadiri international guest lecture sangat penting bagi mahasiswa maupun dosen agar selalu update dengan apa yang sedang menjadi isu-isu strategis di bidang keilmuannya,†jelas Najib.
Dalam kesempatan tersebut Najib juga menekankan pentingnya membangun jejaring dengan profesional dari berbagai negara. Menurut Najib, dengan jejaring yang baik, kita bisa meningkatkan daya saing kita.
"Karena jejaring profesional antar negara dapat berperan sangat penting dalam me-leverage diri kita kalau kita tekun mengelolanya. Kita bisa menyaksikan banyak disrupsi terjadi dalam dunia bisnis akhir-akhir ini modalnya adalah jejaring," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017