Jakarta (Antara Megapolian-Bogor) - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyebutkan peningkatan kinerja perseroan terjadi salah satunya karena dukungan masyarakat.
    
Direktur Utama (Dirut) PT Waskita Karya M Choliq dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan dukungan masyarakat menjadi hal terpenting yang membuat kinerja perseroan tumbuh signifikan.
    
"Terima kasih kepada masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha yang terus memberikan kepercayaan yang tinggi kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk, termasuk juga kepada media yang terus mendukung perusahaan ini," katanya.
    
Perusahaan dengan kode saham WSKT itu hingga kuartal III 2017 berhasil mencatatkan kontrak baru mencapai Rp44,4 triliun, sehingga kontrak dalam pengerjaan hingga kuartal III 2017 adalah Rp131,1 triliunatau mengalami kenaikan dari tahun 2016 (Rp104 triliun).
    
Choliq mengaku optimistis hingga akhir 2017,  pendapatan usaha akan memenuhi target sebesar Rp40 triliun, dengan target laba bersih Rp4 triliun.
    
"Perusahaan juga optimistis melihat 2018 dengan potensi penerimaan perusahaan atas sejumlah proyek yang sudah rampung dikerjakan dan akan memperkuat profil arus kas operasi perusahaan," katanya.
    
Menurut M Choliq, sehatnya kondisi keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk semakin memperkuat visi perseroan menjadi perusahaan Indonesia terkemuka di bidang industri konstruksi, rekayasa, investasi infrastruktur, dan realty.
    
"Menghadapi tahun 2018 kita semakin optimis dengan kinerja perusahaan, apalagi potensi aliran kas yang akan diterima perusahaan atas sejumlah proyek turnkey yang sudah rampung dikerjakan. Rencana penerimaan dari proyek turnkey sekitar Rp 30 triliun yang diharapkan berasal dari proyek LRT Palembang serta beberapa proyek jalan tol yang akan selesai di tahun 2018,” kata M Choliq.
    
Pertumbuhan signifikan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dapat dilihat dari Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan (Compound Annual Growth Rate) tahun 2013 - 2016 yang mencapai 51,40 persen.
    
Kemudian total aset BUMN yang berdiri pada 1961 itu hingga kurtal III 2017 tercatat Rp87,6 triliun, mengalami peningkatan pesat jika dibandingkan 2014 (Rp12,5 triliun), 2015 (Rp30,3 triliun), dan 2016 (Rp61,4 triliun).
    
Tercatat proyek besar saat ini yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk adalah Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung dengan nilai kontrak Rp13,1 triliun, Jalan Tol Jakarta - Cikampek Elevated (Rp6,2triliun), Jalan Tol Cibitung – Cilincing (Rp5,08triliun), Transmisi – Paket 3 : New Aurduri – Muara Enim, 277 KM, 631 Tower (Rp2,8triliun), dan Jalan Tol Kunciran – Serpong (Rp2,1triliun).
    
Dijelaskan pula, PT Waskita Karya (Persero) Tbk memiliki pilar bisnis, antara lain untuk Bidang Konstruksi termasuk bandara, pelabuhan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, gedung, energi (power plants).
    
Di samping juga Jalan tol yakni membangun dan mengoperasikan Jalan Tol dengan 18 ruas jalan tol di Jawa dan Sumatera; Bidang Precast antara lain memproduksi produk beton berkualitas tinggi, dan mencatatkan saham di BEI pada 20 September 2016 dengan menerbitkan saham baru Rp5,2 triliun.
    
Selain itu Bidang Realty atau pengembangan realty dan properti yang fokus pada bangunan gedung seperti hotel, apartemen, SOHO, kantor dan mixed use; serta Bidang Energi yakni membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik minihydro.
    
Belum lama ini pihaknya melakukan “Paparan Perusahaan Tahun 2017” di Jakarta yang juga dihadiri Direktur Keuangan & Strategi Tunggul Rajagukguk, Direktur SDM & Sistem Agus Sugiono, Direktur Operasi II N. Wirya Adnyana, dan Sekretaris Perusahaan Shastia Hadiarti. (ANT/BPJ/MTH).

 

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017