UNRWA, badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina, mencatat peningkatan yang signifikan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza selama gencatan senjata.
Hal itu diungkapkan Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma dalam wawancara dengan RIA Novosti.
Gencatan senjata di Jalur Gaza telah dimulai pada pada 19 Januari setelah tercapai kesepakatan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, untuk melakukan pertukaran tawanan.
Kesepakatan itu didukung oleh Qatar, Mesir, dan AS, yang telah mendirikan pusat koordinasi di Kairo.
Baca juga: 801 truk bantuan masuki Gaza saat gencatan senjata
Baca juga: Cuaca ekstrem ancam ratusan ribu warga Palestina
Baca juga: PBB: Lebih dari 565 ribu orang menyeberang ke Gaza Utara sejak 27 Januari
"Kami mencatat kenaikan besar dalam penyaluran bantuan kemanusiaan dibandingkan sebelum gencatan senjata. Jadi, tentu saja ada peningkatan," kata Touma, seraya berharap agar bantuan terus mengalir ke Gaza.
Saat ini, 500 hingga 600 truk membawa bantuan kemanusiaan setiap hari ke wilayah kantong Palestina itu. Sebelum gencatan senjata, hanya ada sekitar 50 truk bantuan, menurut Tourma.
Menurut dia, tantangannya sekarang adalah bagaimana menjaga agar jumlah truk pengangkut tetap banyak dan memastikan barang-barang komersial mulai dipasok ke Gaza.
Sumber: Sputnik-OANA
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025