Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat memberikan ruang seluasnya untuk swasta berinvestasi di wilayah tersebut terutama mengembangkan kawasan metropolitan yang di dalamnya terdapat hunian terintegrasi dengan pusat bisnis serta akses transportasi terpadu.
"Tidak mungkin pemerintah itu membiayai semua pembangunan, yang dipesankan oleh Presiden Jokowi adalah bagaimana infrastruktur ini melibatkan pihak swasta," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto pada kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Olympic City, di Kecamatan Bogor Utara, Rabu.
Bima menyebutkan Pemkot Bogor mendorong pembangunan di pinggiran kota menjadi kawasan metropolitan baru untuk memecah konsetrasi warga yang kini semua bergerak ke pusat kota yakni Istana dan Kebun Raya Bogor.
Bogor Utara salah satu wilayah yang disiapkan untuk menjadi pusat bisnis dan perkantoran di Kota Bogor. Ini didukung dengan pembangunan LRT yang berakhir di Tanah Baru.
"Sesuai dengan recana pembangunan jangka menengah Kota Bogor dan rencana detil tata ruang, di Bogor Utara inilah kawasan metropolitan baru yang ke depannya terus kita kembangkan," kata Bima.
Adanya keterlibatan swasta dalam pembangunan kawasan hunian teritegrasi dengan pusat bisnis, dan sarana transportasi terpadu seperti yang dilakukan oleh Olympic Group menggandeng investor dari Tiongkok dan Jepang untuk berinvestasi membangun kawasan Olympic City di Kota Bogor menjadi langkah awal pembangunan kawasan metropolitan baru di Kota Hujan.
"Olympic City proyek utama di Kota Bogor yang menujukkan itu, kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, swasta dan investor untuk memajukan kota ini," kata Bima.
Bima mengatakan siapapun investornya Kota Bogor termuka untuk masuk, selama memenuhi tiga syarat yakni berada dalam konsep yang sesuai denban regulasi yang ada, yaknk RPJM dan RDTR, menepuh semua proses perizinan sesuai aturan, dan sesuai dengan konsep kota yakni heritage, kota cerdas dan kota hijau.
"Dan nilai tambah yang kita harapkan, swasta mampu mengakomodir warga sekitar terutama dalam lapangan pekerjaan," kata Bima.
Miss Indonesia 2005 Imelda Fransisca yang juga CEO Olympic City menyebutkan kehadiran hunian teritegrasi dengan tempat perbelanjaan, pusat bisnis tersebut merupakan terobosan pertama yang dilakukan oleh Olympic Grup di Kota Bogor.
Menurut Imelda pihaknya sangat mendukung keinginan Pemerintah Kota Bogor untuk menghadirkan hunian yang mencirikan Bogor, sekaligus mengakomodir warga sekitar.
"Sangat setuju dengan apa yang disampaikan oleh Wali Kota Bogor. Saya sendiri sebagai orang Bogor, akan menampilkan kawasan yang mengangkat heritage Kota Bogor," kata Imelda.
Kawasa hunian Olympic City berada di lahan bekas pabrik furniture terbesar yang pertama berdiri di Kota Bogor yakni Olympic. Dengan adanya ekspansi dari bisnis furniture ke bisnis property, pihak Olympic akan memindahkan pabrik funiture ke wilayah Sukabumi.
Total lahan yanb dibangun untuk hunian terintegrasi tersebut awalnya 25 hektare dan akan dikembangkan lagi menjadi 30 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Tidak mungkin pemerintah itu membiayai semua pembangunan, yang dipesankan oleh Presiden Jokowi adalah bagaimana infrastruktur ini melibatkan pihak swasta," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto pada kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Olympic City, di Kecamatan Bogor Utara, Rabu.
Bima menyebutkan Pemkot Bogor mendorong pembangunan di pinggiran kota menjadi kawasan metropolitan baru untuk memecah konsetrasi warga yang kini semua bergerak ke pusat kota yakni Istana dan Kebun Raya Bogor.
Bogor Utara salah satu wilayah yang disiapkan untuk menjadi pusat bisnis dan perkantoran di Kota Bogor. Ini didukung dengan pembangunan LRT yang berakhir di Tanah Baru.
"Sesuai dengan recana pembangunan jangka menengah Kota Bogor dan rencana detil tata ruang, di Bogor Utara inilah kawasan metropolitan baru yang ke depannya terus kita kembangkan," kata Bima.
Adanya keterlibatan swasta dalam pembangunan kawasan hunian teritegrasi dengan pusat bisnis, dan sarana transportasi terpadu seperti yang dilakukan oleh Olympic Group menggandeng investor dari Tiongkok dan Jepang untuk berinvestasi membangun kawasan Olympic City di Kota Bogor menjadi langkah awal pembangunan kawasan metropolitan baru di Kota Hujan.
"Olympic City proyek utama di Kota Bogor yang menujukkan itu, kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, swasta dan investor untuk memajukan kota ini," kata Bima.
Bima mengatakan siapapun investornya Kota Bogor termuka untuk masuk, selama memenuhi tiga syarat yakni berada dalam konsep yang sesuai denban regulasi yang ada, yaknk RPJM dan RDTR, menepuh semua proses perizinan sesuai aturan, dan sesuai dengan konsep kota yakni heritage, kota cerdas dan kota hijau.
"Dan nilai tambah yang kita harapkan, swasta mampu mengakomodir warga sekitar terutama dalam lapangan pekerjaan," kata Bima.
Miss Indonesia 2005 Imelda Fransisca yang juga CEO Olympic City menyebutkan kehadiran hunian teritegrasi dengan tempat perbelanjaan, pusat bisnis tersebut merupakan terobosan pertama yang dilakukan oleh Olympic Grup di Kota Bogor.
Menurut Imelda pihaknya sangat mendukung keinginan Pemerintah Kota Bogor untuk menghadirkan hunian yang mencirikan Bogor, sekaligus mengakomodir warga sekitar.
"Sangat setuju dengan apa yang disampaikan oleh Wali Kota Bogor. Saya sendiri sebagai orang Bogor, akan menampilkan kawasan yang mengangkat heritage Kota Bogor," kata Imelda.
Kawasa hunian Olympic City berada di lahan bekas pabrik furniture terbesar yang pertama berdiri di Kota Bogor yakni Olympic. Dengan adanya ekspansi dari bisnis furniture ke bisnis property, pihak Olympic akan memindahkan pabrik funiture ke wilayah Sukabumi.
Total lahan yanb dibangun untuk hunian terintegrasi tersebut awalnya 25 hektare dan akan dikembangkan lagi menjadi 30 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017