Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, berhasil meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (Muri) atas kegiatan Senam Yoga Masal, Minggu (12/11) yang diikuti oleh 1.350 peserta di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

"Dari hasil verifikasi kami, peserta yang hadir mengikuti senam yoga serentak di Kota Bekasi kurang lebih ada 1.350 peserta. Kegitan ini berhasil memecahkan rekor nasional," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Kusnanto di Bekasi, Senin.

Penghargaan itu diterima langsung oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di lapangan upacara Plaza Pemkot Bekasi Jalan Ahmad Yani Nomor 1, Bekasi Selatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-53 Tingkat Kota Bekasi Tahun 2017.

Hadir mendampingi pada pemberian penghargaan ini Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Kustanto, Direktur RSUD Dr Chasbullah Abdulmajid Pusporini, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati dan para peserta senam yoga perwakilan dari sejumlah rumah sakit swasta di Kota Bekasi.

Perwakilan dari Musium Rekor Dunia Indonesia Triyono mengatakan kegiatan senam yoga tersebut melibatkan jumlah peserta terbanyak mengalahkan rekor sebelumnya pada 2013 dengan jumlah peserta sebanyak 1.012 orang.

"Kota Bekasi tahun ini berhasil merebut gelar rekor peserta senam yoga masal yang sejak 2013 belum terkalahkan," katanya.

                
Senam Yoga Masal yang diikuti oleh 1.350 peserta di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/11).

Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersama Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengucapkan terima kasih kepada para peserta yang telah melaksanakan kegiatan senam yoga dalam rangka memecahkan rekor Muri.

"Semoga kegiatan ini dijadikan sebagai ladang ibadah bagi kita," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Menurut dia, penghargaan tersebut sekaligus melengkapi serangkaian prestasi yang kini rutin diraih Pemkot Bekasi dari berbagai pihak.

"Rasanya menjelang akhir jabatan saya bersama Ustad Syaikhu setiap pakan mendapatkan penghargaan, baik dari institusi non pemerintah maupun juga pemerintah. Ini menandakan bahwa proses penyelenggaraan pemerintahan yang kita bangun dari sejak 2013 dimulai dari menata kelembagaan pemerintah, melaksanakan kegiatan pelayanan dasar membangun infrastruktur, investasi dan diakhir masa penutupan RPJMD 2013-2018 yaitu tahun kreatifitas, rasa-rasanya banyak perubahan yang sudah di nikmati oleh warga masyarakat," ujarnya.

Di Kota Bekasi saat ini tercatat ada 42 rumah sakit swasta yang membuktikan tingkat kepercayaan pemilik modal berinvestasi kesehatan di Kota Bekasi sangat luar biasa.

"Bukan masalah menanamkan modalnya, tapi jaminan dan kepastian hukum dalam menanamkan investasi di Kota Bekasi dan Pememrintah Kota Bekasi memberikan jaminan itu. Sehingga orang menanamkan modalnya untuk investasi kesehatan Kota Bekasi terjamin," katanya.

Rahmat juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh rumah sakit swasta di wilayahnya karena program subsidi kesehatan berupa Kartu Sehat Berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) sampai saat ini belum ada penolakan dan dilayani dengan baik.

"Itu adalah sinergitas koordinasi uang baik antara Pemkot Bekasi dengan para pemimpin rumah sakit swasta yang ada di Kota Bekasi," katanya.

Pada akhir sambutannya Wali Kota Bekasi mengharapkan kinerja jajarannya bisa berkorelasi positif kepada warganya agar semakin maju, sejahtera dan ikhsan.

Pada kegiatan senam yoga itu juga turut diperingati Hari Cuci Tangan Se-Dunia yang jatuh setiap tanggal 15 Oktober.

Wali Kota membubuhkan cat tangan pada spanduk putih diikuti oleh Kadinkes, Direktur RSUD, Sekdinkes dan para peserta pemecahan rekor Muri yang kemudian mencuci tangannya di tempat yang telah disediakan.

(Advertorial Dinkes Kota Bekasi).

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017