Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan koperasi memiliki peran membantu pemerintah dalam mewujudkan 100 persen akses universal air bersih dan sanitasi terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Saya mengapresiasi adanya koperasi yang memberikan pembiayaan untuk akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat Kota Bogor, seperti yang dilakukan Koperasi Baytul Ikhtiar," kata Bima saat menghadiri kegiatan Lintas Majelis Koperasi Baytul Ikhtiar di Lapangan BSI Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Menurut Bima, air merupakan sumber kehidupan, demikian pula sanitasi menjadi sarana untuk menjaga keualitas hidup sehat. Pemerintah Kota Bogor berkomitmen mewujudkan masyarakat yang sehat melalui program kesehatan yang ada di semua bidang.

Pemerintah Kota Bogor juga memiliki target mencapai akses universal 100-0-100 yakni 100 persen masyarakat mendapat akses air bersih dan sanitasi tahun 2019.

"PDAM kita targetkan 100 persen sambungan. Karena warga berhak dengan akses air bersih, untuk mewujudkan Kota Bogor menjadi kota sehat," kata Bima.

Ia menambahkan kinerja PDAM juga perlu dibenahi agar target 100 persen akses air bersih dan sanitasi benar-benar terwujud tanpa adanya kebocoran.

"Target 100 persen akses perlu dikaji yang penting kualitas, jangan sampai sambungan 100 persen tapi terjadi kebocoran. Kapasitas penting, tapi lebih baik pastikan kualitasnya," kata Bima.

Bima menghadiri Lintas Majelis Koperasi Simpan Pinjam dan Pembayaran Syariah (KSPPS) Baytul Ikhtiar untuk memberikan pengarahan dan peresmian pembiayaan air bersih dan sanitasi.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor Annas S Rasmana menyebutkan KSPPS Baytul Ikhtiar salah satu koperasi terbesar yang aktif, memiliki anggota lebih dari 2.000 orang.

"Di Kota Bogor ada 814 koperasi, tetapi yang sehat hanya sekitar 150 koperasi, salah satunya Koperasi Baytul Ikhtiar," katanya.

Selain koperasi besar, lanjut Annas, uniknya KSPPS Baytul Ikhtair memiliki program pembiayaan untuk akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Koperasi Baytul Ikhtiar menjadi solusi pola hidup sehat di masyarakat dengan memberikan pinjaman untuk menyediakan akses bersih dan sanitasi bagi masyarakat kurang mampu, dicicil tanpa bunga dan ringan sekali," katanya.

Menurut Annas, Koperasi Baytul Ikhtiar dapat menjadi rujukan bagi koperasi lainnya untuk membantu masyarakat mendapatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi.

Ketua KSPPS Baytul Ikhtiar Latif Effendy menyebutkan koperasi tersebut resmi berdiri sejak tahun 2008, memiliki sejumlah cabang di enam kota/kabupaten di Jawa Barat seperti Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung Barat, Garut.

"Koperasi bergerak di usaha simpan pinjam, menyalurkan pinjaman modal usaha, pendidikan, perumahan. Dan baru Januari 2017 kami memiliki program pembiayaan air dan sanitasi syariah," katanya.

KSPPS Baytul Ikhtiar memiliki anggota mencapai 37 ribu orang tersebar di 14 cabang yang ada di enam kota/kabupaten di Jawa Barat. Hingga September 2017 ini tercatat sudah ada 3.700 anggota yang menggunakan pijaman untuk air dan sanitasi.

"Khusus di Kota Bogor ada 240 anggota," katanya.

Uniknya lagi seluruh anggota Koperasi Baytul Ikhtiar adalah perempuan. Langkah itu dilakukan karena secara psikologi perempuan lebih telaten dari pada pria untuk urusan keuangan.

"Kenapa perempuan, karena kita juga ingin mengangkat peran perempuan dalam rumah tangga. Mereka memiliki ketelitian dan ketelatenan, sehingga mereka memiliki kesadaran bisa membantu suami dalam urusan ekonomi rumah tangga," kata Latif.

***3***

T.KR-LR





(T.KR-LR/B/A039/A039) 04-11-2017 18:55:20

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017