Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi rencana kebijakan tarif Presiden AS terpilih Donald Trump yang akan lebih longgar.

“Rupiah hari ini diperkirakan menguat di kisaran Rp16.160 - Rp16.210, dipengaruhi oleh rencana kebijakan tarif Presiden Trump yang akan lebih longgar walaupun sudah dibantah oleh Trump,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, rencana pelonggaran kebijakan tarif dari Trump memberikan efek pelemahan terhadap indeks dolar AS hingga 1 persen. Setelah rencana tersebut dibantah, pelemahan indeks dolar AS berkurang menjadi 0,6 persen.

Rully menyampaikan bahwa bantahan Trump bertujuan untuk menekan defisit perdagangan AS. Tapi, saat ini perdagangan valas sangat volatile karena indeks dolarnya kembali naik lagi karena bantahan Trump dan antisipasi pelaku pasar,” ungkap dia.

Indeks dolar pada hari ini mencapai 108,6 dan obligasi AS 10 tahun sebesar 4,65 persen.

Melihat ekonomi dalam negeri, data yang akan dirilis hanya berasal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait hasil rapat kinerja perbankan dan lembaga keuangan yang diperkirakan masih baik.

“Rilis OJK memberikan pengaruh kecil saja (terhadap kurs rupiah) karena hari ini tidak ada rilis data domestik,” kata Rully.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat 32 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.166 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.198 per dolar AS.

Sementara itu  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, diperkirakan bergerak menguat terbatas seiring adanya sentimen dari domestik maupun global.

IHSG dibuka menguat 3,78 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.084,25. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,13 poin atau 0,14 persen ke posisi 825,05.

"IHSG berpeluang menguat terbatas pada hari ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas. 

Dari dalam negeri, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan beberapa hal dalam konferensi pers APBN Kita pada Senin (06/01), meliputi asumsi dasar makro dan tutup buku APBN 2024.

Tercatat, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 defisit sebesar 2,29 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Adapun, seluruh asumsi dasar ekonomi makro dalam APBN 2024 meleset dari target.

Pertama, dari inflasi yang diasumsikan mencapai 2,8 persen year on year (yoy), namun realisasi akhir tahun, IHK hanya tumbuh 1,57 persen (yoy), kedua, nilai tukar rupiah diasumsikan Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS), tetapi yang terjadi nilai tukar rupiah hingga penghujung tahun lalu masih betah di atas Rp16.000 per dolar AS.

Terakhir, dari proyeksi pertumbuhan ekonomi yang diasumsikan bisa mencapai 5,2 persen (yoy), tampaknya tidak akan mencapai target, tetapi Sri Mulyani mengatakan akan mencapai sesuai outlook di kisaran 5 persen (yoy).

Data ekonomi terdekat yang akan dirilis adalah cadangan devisa dan penjualan motor periode Desember 2024 pada Rabu (8/1) pekan ini.

Dari mancanegara, pada hari ini pukul 22.00 WIB akan ada rilis data PMI terkait Jasa di AS oleh ISM, dengan konsensus memperkirakan ISM Jasa akan naik menjadi 53,5 pada Desember 2024, dibandingkan pada November 2024 sebesar 52,1.

Spekulasi mengenai kebijakan tarif Donald Trump yang lebih selektif dari perkiraan awal diyakini berdampak positif terhadap ekonomi AS. Kondisi ini memperkecil kemungkinan The Fed melakukan pemangkasan lebih dari dua kali pada tahun 2025.

Sementara itu, bursa saham AS Wall Street mayoritas ditutup menguat pada perdagangan kemarin, indeks S&P 500 naik 32,96 poin atau 0,56 persen ditutup di level 5.975,98, indeks Nasdaq Composite (IXIC) naik 243,30 poin atau 1,24 persen menjadi 19.864,98, dan indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 22,40 poin, atau 0,05 persen ke posisi 42.709,73.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 937,08 poin atau 2,38 persen ke level 40.244,13, indeks Shanghai menguat 4,01 poin atau 0,13 persen ke posisi 3.210,93, indeks Kuala Lumpur menguat 1,18 poin atau 0,07 persen ke posisi 1.626,65, dan indeks Straits Times menguat 10,07 poin atau 0,26 persen ke 3.831,91.

 

Baca juga: Rupiah melemah terbatas
Baca juga: Harga emas melonjak, IHSG menguat, tetapi Rupiah melemah



 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas/M Heriyanto

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025