Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi puluhan warga yang terjebak banjir bandang di dalam Puskesmas Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.
"Ada 24 warga yang terjebak banjir di dalam Puskesmas Palabuhanratu yang terdiri atas orang dewasa dan anak-anak yang sedang berobat, kemudian petugas puskesmas," kata Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi Suryo Adianto di Sukabumi, Rabu.
Menurut Suryo, proses evakuasi warga yang terjebak banjir tersebut cukup dramatis, di mana pihaknya harus menggunakan sejumlah alat pengaman serta perahu karet menghadang arus air yang cukup deras ditambah banyak pasien dan anak-anak yang kondisinya sedang sakit.
Baca juga: Banjir rendam sejumlah ruangan SMKN 1 Sukabumi pada Jumat
Baca juga: Puluhan rumah di Jalan Kabandungan Kota Sukabumi terendam banjir
Mayoritas korban yang terjebak banjir merupakan pegawai Puskesmas Palabuhanratu, namun berkat kerja sama tim SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas, TNI, Polri serta relawan berhasil menyelamatkan seluruh korban dan mengevakuasi ke tempat yang aman.
Ketinggian air yang merendam Puskesmas Palabuhanratu mencapai 1,5 meter. Banjir bandang ini dipicu hujan deras yang turun sejak Rabu dini hari sehingga debit air Sungai Cipalabuhanratu meluap dan membanjiri permukiman warga serta berbagai fasilitas lainnya.
"Kami mengerahkan 30 personel untuk melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir. Seluruh korban selamat dan sudah pulang ke rumahnya masing-masing," tambahnya.
Baca juga: BPBD Kota Sukabumi: Hujan deras picu bencana banjir di delapan titik
Suryo mengatakan selain merendam Puskemas Palabuhanratu, banjir yang terjadi di Kecamatan Palabuhanratu juga merendam sejumlah permukiman warga seperti di Kampung Gumelar, Pasanggrahan, Cangehgar, area parkir dan jalan raya di depan Pasar Palabuhanratu, Dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) dan Jalan Raya Gadobangkong.
Evakuasi warga yang terjebak banjir terus dilakukan dan hingga kini tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran di daerah-daerah yang terdampak bencana banjir di wilayah Palabuhanratu dan sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Ada 24 warga yang terjebak banjir di dalam Puskesmas Palabuhanratu yang terdiri atas orang dewasa dan anak-anak yang sedang berobat, kemudian petugas puskesmas," kata Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi Suryo Adianto di Sukabumi, Rabu.
Menurut Suryo, proses evakuasi warga yang terjebak banjir tersebut cukup dramatis, di mana pihaknya harus menggunakan sejumlah alat pengaman serta perahu karet menghadang arus air yang cukup deras ditambah banyak pasien dan anak-anak yang kondisinya sedang sakit.
Baca juga: Banjir rendam sejumlah ruangan SMKN 1 Sukabumi pada Jumat
Baca juga: Puluhan rumah di Jalan Kabandungan Kota Sukabumi terendam banjir
Mayoritas korban yang terjebak banjir merupakan pegawai Puskesmas Palabuhanratu, namun berkat kerja sama tim SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas, TNI, Polri serta relawan berhasil menyelamatkan seluruh korban dan mengevakuasi ke tempat yang aman.
Ketinggian air yang merendam Puskesmas Palabuhanratu mencapai 1,5 meter. Banjir bandang ini dipicu hujan deras yang turun sejak Rabu dini hari sehingga debit air Sungai Cipalabuhanratu meluap dan membanjiri permukiman warga serta berbagai fasilitas lainnya.
"Kami mengerahkan 30 personel untuk melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir. Seluruh korban selamat dan sudah pulang ke rumahnya masing-masing," tambahnya.
Baca juga: BPBD Kota Sukabumi: Hujan deras picu bencana banjir di delapan titik
Suryo mengatakan selain merendam Puskemas Palabuhanratu, banjir yang terjadi di Kecamatan Palabuhanratu juga merendam sejumlah permukiman warga seperti di Kampung Gumelar, Pasanggrahan, Cangehgar, area parkir dan jalan raya di depan Pasar Palabuhanratu, Dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) dan Jalan Raya Gadobangkong.
Evakuasi warga yang terjebak banjir terus dilakukan dan hingga kini tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran di daerah-daerah yang terdampak bencana banjir di wilayah Palabuhanratu dan sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024