Jakarta, (Antara Megapolitan) - PT Reasuransi Maipark Indonesia memperkenalkan Maipark Hydra yang merupakan aplikasi berbasis web berguna untuk menampilkan data mengenai bencana banjir di Indonesia.
"Aplikasi ini lebih lengkap dibandingkan dengan aplikasi sebelumnya pada 2015 yang hanya untuk Jakarta, tapi aplikasi yang sekarang lebih lengkap secara nasional," kata Direktur Utama PT Reasuransi Maipark Indonesia, Yasril Y. Rasyid, di Jakarta, Kamis.
Aplikasi Hydra 2017 ini katanya ada data histori mengenai banjir di suatu tempat, berapa kali banjir dan berapa ketinggiannya, sehingga dengan pengetahuan yang lengkap terutama bagi underwriter waktu melakukan asesmen menerima suatu resiko asuransi atau tidak dia sudah punya data.
"Nanti bisa dipertimbangkan apakah menerima resiko tersebut atau tidak atau juga dengan menerima dengan rate yang lebih tinggi. Itu menjadi kelebihan dari aplikasi ini," jelasnya.
Dikatakannya aplikasi Hydra ini masih berbentuk Web site, tentu nanti akan dikembangkan aplikasi untuk bisa dipakai di Android dan IOS. "Kita akan lakukan kerja sama dengan pengembang agar bisa tersedia di Android dan IOS. Mudah-mudahan akhir tahun ini bisa dibuatkan aplikasinya," ujarnya.
Ia mengatakan pada aplikasi pertama mengenai gempa bumi aat ini sudah lebih baik dan sudah bisa menetapkan tarif premi asuransi, dan hitungan tarif ini digunakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menetapkan tarif.
Selain meluncurkan aplikasi Hydra, Maipark juga melakukan MoU dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Di antaranya terkait dengan dengan weather based insurance.
"Kerja sama dengan BMKG ini yang dikaitkan dengan proteksinya melalui produk produk asuransi," ujar Yasril.
Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengatakan dengan kerja sama ini diharapkan tercipta sinergi yang lebih baik anatra PT Maipark Indonesia dengan BMKG. "Kerja Sama ini dianggap perlu untuk meningkatkan hubungan kerja sama informasi meteorolgi, klimatologi, dan geofisika bagi industri perasuransian nasional," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Aplikasi ini lebih lengkap dibandingkan dengan aplikasi sebelumnya pada 2015 yang hanya untuk Jakarta, tapi aplikasi yang sekarang lebih lengkap secara nasional," kata Direktur Utama PT Reasuransi Maipark Indonesia, Yasril Y. Rasyid, di Jakarta, Kamis.
Aplikasi Hydra 2017 ini katanya ada data histori mengenai banjir di suatu tempat, berapa kali banjir dan berapa ketinggiannya, sehingga dengan pengetahuan yang lengkap terutama bagi underwriter waktu melakukan asesmen menerima suatu resiko asuransi atau tidak dia sudah punya data.
"Nanti bisa dipertimbangkan apakah menerima resiko tersebut atau tidak atau juga dengan menerima dengan rate yang lebih tinggi. Itu menjadi kelebihan dari aplikasi ini," jelasnya.
Dikatakannya aplikasi Hydra ini masih berbentuk Web site, tentu nanti akan dikembangkan aplikasi untuk bisa dipakai di Android dan IOS. "Kita akan lakukan kerja sama dengan pengembang agar bisa tersedia di Android dan IOS. Mudah-mudahan akhir tahun ini bisa dibuatkan aplikasinya," ujarnya.
Ia mengatakan pada aplikasi pertama mengenai gempa bumi aat ini sudah lebih baik dan sudah bisa menetapkan tarif premi asuransi, dan hitungan tarif ini digunakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menetapkan tarif.
Selain meluncurkan aplikasi Hydra, Maipark juga melakukan MoU dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Di antaranya terkait dengan dengan weather based insurance.
"Kerja sama dengan BMKG ini yang dikaitkan dengan proteksinya melalui produk produk asuransi," ujar Yasril.
Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengatakan dengan kerja sama ini diharapkan tercipta sinergi yang lebih baik anatra PT Maipark Indonesia dengan BMKG. "Kerja Sama ini dianggap perlu untuk meningkatkan hubungan kerja sama informasi meteorolgi, klimatologi, dan geofisika bagi industri perasuransian nasional," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017