PT Timah Tbk menjadikan Kampong Reklamasi Selinsing Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai kawasan wisata pengelolaan lahan bekas penambangan bijih timah.
"Kampong Reklamasi Selinsing ini merupakan salah satu bentuk nyata pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan yang dilakukan PT Timah Tbk," kata Departement Head Corporate Communication PT Timah Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan di Kampong Reklamasi Selinsing ini, PT Timah bersama BUMDes Selisining menyulap lahan bekas tambang menjadi kawasan agro edutourism dengan mengembangkan kawasan hijau dengan berbagai fungsi.
"Pengelolaan lingkungan berkelanjutan, menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan daya dukung lingkungan merupakan komitmen PT Timah Tbk dalam melaksanakan proses bisnis perusahaan," ujarnya.
Baca juga: Diskominfo Babel sediakan wifi gratis di 17 kawasan objek wisata
Ia mengatakan lahan bekas tambang di Kampong Reklamasi Selinsing ini mengintegrasikan berbagai sektor seperti pertanian, peternakan, wisata edukasi, pembibitan dan pengelolaan kolong menjadi wisata air.
"Kita berharap dengan kampong reklamasi ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakat di daerah ini," katanya.
Ketua BUMDes Selinsing Diky Afriansyah mengatakan Kampong Reklamasi Selinsing juga telah menjadi salah satu destinasi wisata edukasi bagi masyarakat maupun wisatawan.
Dalam beberapa bulan terakhir jumlah kunjungan ke Kampong Reklamasi Selinsing telah mencapai ribuan orang, karena ketertarikan orang-orang untuk melihat pengelolaan lahan bekas tambang yang bisa digunakan untuk berbagai sektor.
"Kami bersama PT Timah memanfaatkan lahan kritis bekas tambang untuk berbagai sektor seperti wisata, pertanian, peternakan. Bahkan di sini juga ditanam pohon-pohon endemik Belitung yang sudah susah ditemui," katanya.
Baca juga: Wisman dari 70 negara telah kunjungi objek wisata Hutan Pelawan Namang
Menurut dia, selain wisatawan, para pelajar maupun mahasiswa juga sering datang ke Kampong Reklamasi Selinsing untuk mempelajari dan meneliti tentang banyak hal seperti pola penanaman yang dilakukan di lahan bekas tambang, melihat berbagai jenis tumbuhan lokal.
"Yang menjadi daya tarik lainnya di Kampong Reklamasi Selinsing ialah fasilitas yang lengkap seperti toilet musala, lalu ada juga rumah adat, danau buatan, wahana air dan pemandangan yang indah," katanya.
Ia menyatakan program pengelolaan lingkungan yang dilakukan PT Timah di Kampong Reklamasi Selinsing yang merupakan bagian dari reklamasi dalam bentuk lainnya ini tidak hanya menata lahan bekas tambang, tapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.
Baca juga: BPBD Babel siaga di sejumlah objek wisata pantai selama liburan Lebaran
BUMDes Selinsing telah merasakan dampak dengan adanya Kampong Reklamasi Selinsing seperti mereka dilibatkan dalam pengelolaan dan mendapatkan penghasilan dari mengelola kawasan ini.
"Dampak ekonominya sudah terasa, apalagi kemarin waktu masih ramai-ramainya. Kita juga melibatkan UMKM yang merupakan masyarakat sekitar untuk menyediakan makanan bagi para pengunjung," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kampong Reklamasi Selinsing ini merupakan salah satu bentuk nyata pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan yang dilakukan PT Timah Tbk," kata Departement Head Corporate Communication PT Timah Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan di Kampong Reklamasi Selinsing ini, PT Timah bersama BUMDes Selisining menyulap lahan bekas tambang menjadi kawasan agro edutourism dengan mengembangkan kawasan hijau dengan berbagai fungsi.
"Pengelolaan lingkungan berkelanjutan, menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan daya dukung lingkungan merupakan komitmen PT Timah Tbk dalam melaksanakan proses bisnis perusahaan," ujarnya.
Baca juga: Diskominfo Babel sediakan wifi gratis di 17 kawasan objek wisata
Ia mengatakan lahan bekas tambang di Kampong Reklamasi Selinsing ini mengintegrasikan berbagai sektor seperti pertanian, peternakan, wisata edukasi, pembibitan dan pengelolaan kolong menjadi wisata air.
"Kita berharap dengan kampong reklamasi ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakat di daerah ini," katanya.
Ketua BUMDes Selinsing Diky Afriansyah mengatakan Kampong Reklamasi Selinsing juga telah menjadi salah satu destinasi wisata edukasi bagi masyarakat maupun wisatawan.
Dalam beberapa bulan terakhir jumlah kunjungan ke Kampong Reklamasi Selinsing telah mencapai ribuan orang, karena ketertarikan orang-orang untuk melihat pengelolaan lahan bekas tambang yang bisa digunakan untuk berbagai sektor.
"Kami bersama PT Timah memanfaatkan lahan kritis bekas tambang untuk berbagai sektor seperti wisata, pertanian, peternakan. Bahkan di sini juga ditanam pohon-pohon endemik Belitung yang sudah susah ditemui," katanya.
Baca juga: Wisman dari 70 negara telah kunjungi objek wisata Hutan Pelawan Namang
Menurut dia, selain wisatawan, para pelajar maupun mahasiswa juga sering datang ke Kampong Reklamasi Selinsing untuk mempelajari dan meneliti tentang banyak hal seperti pola penanaman yang dilakukan di lahan bekas tambang, melihat berbagai jenis tumbuhan lokal.
"Yang menjadi daya tarik lainnya di Kampong Reklamasi Selinsing ialah fasilitas yang lengkap seperti toilet musala, lalu ada juga rumah adat, danau buatan, wahana air dan pemandangan yang indah," katanya.
Ia menyatakan program pengelolaan lingkungan yang dilakukan PT Timah di Kampong Reklamasi Selinsing yang merupakan bagian dari reklamasi dalam bentuk lainnya ini tidak hanya menata lahan bekas tambang, tapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.
Baca juga: BPBD Babel siaga di sejumlah objek wisata pantai selama liburan Lebaran
BUMDes Selinsing telah merasakan dampak dengan adanya Kampong Reklamasi Selinsing seperti mereka dilibatkan dalam pengelolaan dan mendapatkan penghasilan dari mengelola kawasan ini.
"Dampak ekonominya sudah terasa, apalagi kemarin waktu masih ramai-ramainya. Kita juga melibatkan UMKM yang merupakan masyarakat sekitar untuk menyediakan makanan bagi para pengunjung," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024