Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Hery Antasari mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) di sekitarnya seperti Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Kota Depok, untuk mengatasi aksi tawuran.
Sebab, kata Hery, dari banyaknya aksi tawuran yang terjadi di Kota Bogor, serta banyaknya anak-anak muda yang berkumpul hendak tawuran, sebagian besar pelaku berasal dari luar Kota Bogor.
“Nah ini kan memerlukan tidak hanya represif di tengah kota Bogor ketika kejadian, tapi pencegahannya harus sejak dari sumbernya, yaitu dari kabupaten-kabupaten tetangga kita. Jadi itu yang menjadi perhatian kita,” kata Hery di Kota Bogor, Senin.
Baca juga: Polresta Bogor amankan enam pelaku tawuran dengan sajam
Baca juga: Polresta Bogor Kota bubarkan remaja yang hendak tawuran di rel kereta Selasa dini hari
Ia menjelaskan, masalah tawuran dan geng motor menurutnya terjadi karena anak-anak muda masih memiliki semangat tinggi, energi tinggi, dan mencari jati diri.
Hal itu, kata Hery, berujung pada konflik emosional dan seperti tawuran, motor-motor dan lain sebagainya. Tidak hanya di Kota Bogor, tapi juga daerah lain.
“Saya kira di semua kota ada, tetapi di kota Bogor kita terus berkoordinasi dengan semua stakeholders, Disdik, di sekolah-sekolah terus menyosialisasikan,” ucapnya.
Baca juga: Polresta Bogor tindak lanjut video viral pemotor bersenjata
Selain itu, Hery mengatakan, kepolisian juga terus mengadakan tindakan-tindakan hingga masuk ke sekolah-sekolah seperti razia, agar aksi tawuran pelajar diharapkan berkurang.
“Jadi tugasnya Pak Kapolresta menindak di dalam, kemudian juga mungkin berkoordinasi dengan kepolisian sekitar. Saya juga akan berkoordinasi dengan kota-kabupaten sekitar,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024