Kesadaran masyarakat akan pentingnya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) semakin meningkat yang dibuktikan dengan semakin meningkatnya juga jumlah masyarakat yang terdaftar sebagai peserta JKN.
Apalagi dengan manfaat yang diberikan dapat memberikan kemudahan bagi peserta dalam mendapatkan layanan bagi peserta JKN.
Sri Surami (46) seorang wirausaha yang bergerak pada bidang food and beverage di Depok, Jumat menyampaikan bahwa Program JKN sangat penting bagi setiap orang tidak melulu hanya dibutuhkan oleh orang yang sakit saja namun justru ketika sedang sehat juga harus sudah terdaftar pada program ini.
“Ya itu, masih ada orang yang menganggap bahwa terdaftar pada Program JKN hanya ketika sakit saja. Ada juga yang berpikiran untuk daftar hanya ketika rawat inap saja, karena mereka beranggapan kalau rawat jalan masih mampu untuk membayarnya. Padahal siapa yang bisa prediksi ya, mungkin mengira akan rawat jalan eh tiba-tiba harus rawat inap tiba-tiba biaya membengkak. Waduh kalau sudah begitu bingung pasti jadi luntang lantung sendiri.
" Itulah mengapa saya mendaftarkan saya dan anak saya pada program ini, karena untuk melindungi kami dari hal buruk yang mungkin terjadi kapan saja,” ungkap Sri, Jumat.
Sri bercerita bahwa saat ini ia mendaftarkan diri dan anaknya pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau lebih dikenal dengan peserta mandiri.
Ia tidak merasa keberatan untuk membayarkan iuran, walau saat ini ia mendaftarkan pada kelas dua yaitu dengan nominal iuran yang menurutnya bisa terjangkau sesuai kemampuannya. Tapi Sri tetap membayar sesuai jadwal dan tidak membiarkan tagihannya tidak terbayar atau bahkan sampai menunggak. Hal ini semata-mata ia lakukan untuk memproteksi dirinya dan keluarga.
“Sekarang juga saya jujur merasa terbantu dengan adanya Aplikasi Mobile JKN, fiturnya banyak sekali dan beragam. Jadi tidak melulu tentang informasi tapi juga bisa mengecek status kepesertaan. Pada aplikasi ini juga selain informasi, saya juga bisa cek manfaat dan layanan yang disediakan pada Program JKN," jelas Sri.
Menurutnya, dalam aplikasi Mobile JKN banyak keuntungan yang dapat peserta rasakan. Baginya, ia bisa memeriksa daftar fasilitas kesehatan baik itu puskesmas, klinik hingga rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Hal itu membuat dirinya dan peserta lainnya mengetahui untuk dipilih menjadi klinik atau puskesmas pilihan.
Selain itu, sambung Sri, berbeda dengan masyarakat yang bekerja di perusahaan dimana mereka sudah pasti diwajibkan terdaftar di Program JKN dengan metode potong gaji sesuai aturannya. Sedangkan untuk wirausaha yang belum terlalu besar seperti dirinya, Sri mengaku butuh adanya kesadaran yang lebih tinggi untuk berani mendaftarkan pada Program JKN.
Sri menyebut bahwa dirinya wirausahawan karena memang kesehariannya seperti itu, meski menurutnya usaha yang ia jalani saat ini belum besar bahkan masih terbilang skala kecil. Namun hal tersebut tidak menjadikan dirinya abai akan pentingnya jaminan kesehatan.
“Kalau bukan diri sendiri yang sadar akan pentingnya jaminan kesehatan, ya mau siapa lagi. Kalau sosialisasi terkait Program JKN rasanya sudah banyak sekali ya dan pengalaman-pengalaman orang sekitar yang berobat menggunakan program ini juga tidak sedikit alias sudah banyak," ujarnya.
"Justru saya heran kalau sampai saat ini masih ada yang ragu untuk daftar. Apalagi layanan sudah sangat baik, layanan kesehatan maupun layanan administrasi sudah semakin baik dan makin berkembang mengikuti perkembangan teknologi. Ditambah dengan adanya Aplikasi Mobile JKN semuanya jadi serba mudah. Walau tetap ya harapannya kami selalu sehat jadi gak perlu harus berobat apalagi pakai kartu JKN ini,” tutup Sri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Apalagi dengan manfaat yang diberikan dapat memberikan kemudahan bagi peserta dalam mendapatkan layanan bagi peserta JKN.
Sri Surami (46) seorang wirausaha yang bergerak pada bidang food and beverage di Depok, Jumat menyampaikan bahwa Program JKN sangat penting bagi setiap orang tidak melulu hanya dibutuhkan oleh orang yang sakit saja namun justru ketika sedang sehat juga harus sudah terdaftar pada program ini.
“Ya itu, masih ada orang yang menganggap bahwa terdaftar pada Program JKN hanya ketika sakit saja. Ada juga yang berpikiran untuk daftar hanya ketika rawat inap saja, karena mereka beranggapan kalau rawat jalan masih mampu untuk membayarnya. Padahal siapa yang bisa prediksi ya, mungkin mengira akan rawat jalan eh tiba-tiba harus rawat inap tiba-tiba biaya membengkak. Waduh kalau sudah begitu bingung pasti jadi luntang lantung sendiri.
" Itulah mengapa saya mendaftarkan saya dan anak saya pada program ini, karena untuk melindungi kami dari hal buruk yang mungkin terjadi kapan saja,” ungkap Sri, Jumat.
Sri bercerita bahwa saat ini ia mendaftarkan diri dan anaknya pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau lebih dikenal dengan peserta mandiri.
Ia tidak merasa keberatan untuk membayarkan iuran, walau saat ini ia mendaftarkan pada kelas dua yaitu dengan nominal iuran yang menurutnya bisa terjangkau sesuai kemampuannya. Tapi Sri tetap membayar sesuai jadwal dan tidak membiarkan tagihannya tidak terbayar atau bahkan sampai menunggak. Hal ini semata-mata ia lakukan untuk memproteksi dirinya dan keluarga.
“Sekarang juga saya jujur merasa terbantu dengan adanya Aplikasi Mobile JKN, fiturnya banyak sekali dan beragam. Jadi tidak melulu tentang informasi tapi juga bisa mengecek status kepesertaan. Pada aplikasi ini juga selain informasi, saya juga bisa cek manfaat dan layanan yang disediakan pada Program JKN," jelas Sri.
Menurutnya, dalam aplikasi Mobile JKN banyak keuntungan yang dapat peserta rasakan. Baginya, ia bisa memeriksa daftar fasilitas kesehatan baik itu puskesmas, klinik hingga rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Hal itu membuat dirinya dan peserta lainnya mengetahui untuk dipilih menjadi klinik atau puskesmas pilihan.
Selain itu, sambung Sri, berbeda dengan masyarakat yang bekerja di perusahaan dimana mereka sudah pasti diwajibkan terdaftar di Program JKN dengan metode potong gaji sesuai aturannya. Sedangkan untuk wirausaha yang belum terlalu besar seperti dirinya, Sri mengaku butuh adanya kesadaran yang lebih tinggi untuk berani mendaftarkan pada Program JKN.
Sri menyebut bahwa dirinya wirausahawan karena memang kesehariannya seperti itu, meski menurutnya usaha yang ia jalani saat ini belum besar bahkan masih terbilang skala kecil. Namun hal tersebut tidak menjadikan dirinya abai akan pentingnya jaminan kesehatan.
“Kalau bukan diri sendiri yang sadar akan pentingnya jaminan kesehatan, ya mau siapa lagi. Kalau sosialisasi terkait Program JKN rasanya sudah banyak sekali ya dan pengalaman-pengalaman orang sekitar yang berobat menggunakan program ini juga tidak sedikit alias sudah banyak," ujarnya.
"Justru saya heran kalau sampai saat ini masih ada yang ragu untuk daftar. Apalagi layanan sudah sangat baik, layanan kesehatan maupun layanan administrasi sudah semakin baik dan makin berkembang mengikuti perkembangan teknologi. Ditambah dengan adanya Aplikasi Mobile JKN semuanya jadi serba mudah. Walau tetap ya harapannya kami selalu sehat jadi gak perlu harus berobat apalagi pakai kartu JKN ini,” tutup Sri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024