Rezim Zionis telah menargetkan jurnalis dan reporter yang meliput peristiwa terkait kejahatan yang dilakukan rezim tersebut dalam Perang Gaza, termasuk kekejaman di kamp pengungsi Jabalia, lapor sejumlah media.

Tentara Israel menyerang sekelompok jurnalis di Gaza utara, menewaskan satu orang dan menyebabkan operator kamera Al Jazeera, Fadi al-Wahidi, terluka parah di bagian leher, lapor Al Jazeera pada Kamis (10/10). 

Al-Wahidi ditembak oleh pasukan Israel pada Rabu (9/10) saat meliput di kamp pengungsi Jabalia, menjadikannya kamerawan kedua Al Jazeera yang menjadi target serangan Israel pekan ini.

Lebih dari 175 pekerja media telah tewas dalam konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina tersebut.

Baca juga: Nasib anak-anak Palestina setahun agresi Israel
Baca juga: Ribuan orang lakukan unjuk rasa di Australia jelang setahun genosida Israel di Gaza

Warganet pro-Palestina di X, menunjukkan solidaritas mereka terhadap rakyat Gaza.

Seorang warganet asal Mesir menulis, "Warga Gaza di selatan mengatakan bahwa pembantaian yang terjadi di Jabalia saat ini belum pernah terjadi sebelumnya."

"Ingat semua video mengerikan yang kalian lihat sepanjang tahun lalu?", tanya warganet tersebut.

"Mereka yang hidup melewati itu mengatakan bahwa kengerian di Jabalia bahkan lebih buruk." 

Sejak 7 Oktober 2023, rezim zionis secara sengaja menargetkan jurnalis Palestina untuk mencegah mereka meliput kejahatan rezim tersebut.

Baca juga: Kecaman dunia terhadap Israel menggema dari mimbar Majelis Umum PBB

Organisasi kemanusiaan sangat mengkritik rezim zionis Israel atas serangan terhadap jurnalis.

Lebih dari 42.000 warga Palestina terbunuh, kebanyakan perempuan dan anak-anak, sejak rezim Israel melancarkan perang genosida terhadap Gaza pada 7 Oktober tahun lalu.

Hampir seluruh penduduk wilayah yang diisolasi tersebut mengungsi secara internal dan banyak di antaranya yang sudah berkali-kali mengungsi.

Sumber: WAFA-OANA

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024